SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 1.612.831 anak Banten menjadi sasaran vaksin polio. Dalam bulan ini, sesuai dengan arahan kementerian, Banten juga akan melaksanakan pekan imunisasi nasional (PIN) Polio.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, sasaran vaksin polio adalah anak yang berusia 0 sampai 7 tahun.
“Seluruh anak usia 0 sampai dengan 7 tahun, sampai dengan 7 tahun 11 bulan 29 hari, termasuk pendatang tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Anak lahir mulai 24 Juli 2016,” ujar Ati di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Senin 8 Juli 2024.
Kata dia, berdasarkan penilaian risiko, Indonesia masuk dalam wilayah risiko tinggi penularan polio. Sejak akhir 2022 hingga saat ini masih ditemukan kasus polio di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan status kejadian luar biasa belum dicabut oleh WHO.
Ia mengatakan, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri telah melayangkan surat kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk mengoptimalkan pelaksanaan PIN Polio. Bahkan, Gubernur dan Bupati/Walikota juga diminta untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai, termasuk di dalamnya adalah pembiayaan.
Ati menerangkan, vaksin yang digunakan adalah Novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang diproduksi PT Biofarma. Pemberian vaksin dosis satu dan dua diberikan dengan jarak minimal dua minggu dan maksimal empat minggu. Dengan jumlah sasaran sebanyak 1.612.831 anak, maka estimasi vaksin yang dibutuhkan yaitu 4.032.500.
Ia memaparkan, sebanyak 1.612.831 anak itu tersebar di delapan kabupaten dan kota. Rinciannya, Kabupaten Pandeglang 175.990 anak, Kabupaten Lebak 197.163, Kabupaten Tangerang 438.523 anak, Kabupaten Serang 231.378 anak. Berikutnya, Kota Tangerang 245.257 anak, Kota Cilegon 65.399 anak, Kota Serang 102.217 anak, Kota Tangerang Selatan 156.904 anak. Pelaksanaan PIN Polio dilakukan di fasilitas kesehatan dan pendidikan, seperti PAUD, TK, dan SD.
Sementara itu, Plh Sekda Banten Virgojanti mengatakan, walaupun Banten bukan termasuk daerah endemi polio, tetapi Banten tidak boleh abai. “Kita tetap melakukan upaya vaksinasi,” ujarnya.
Editor: Mastur Huda