Oleh: H. Sholeh Hidayat, Ketua Harian LPTQ Provinsi Banten
TEMA MTQ XXX Tingkat Nasional tahun 2024 dan tema MTQ XXI Tingkat provinsi Banten Tahun 2024 terdapat diksi ”Mencintai Al-Qur’an”. Bagi umat Islam mencintai Al-Qur’an merupakan suatu hal yang penting dan suatu kewajiban karena dengan mencintai Al-Qur’an merupakan wujud cinta kepada Allah Swt.
Para sahabat memberikan contoh akan rasa cintanya terhadap Al-Qur’an. Hal tersebut ditunjukkan selalu berantusias dan memiliki semangat yang tinggi ketika Rasulullah Saw menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an. Wujud kecintaan para sahabat terhadap Al-Qur’an ditunjukkan dengan menghabiskan banyak waktunya membaca, mendengarkan, menyampaikan serta mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Bagi oarng yang telah jatuh cinta dengan Al-Qur’an, maka hatinya selalu terikat dengan Al-Qur’an. Apabila satu hari saja tidak berinteraksi dengan Al-Qur’an, maka ia akan merasakan ada sesuatu yang hilang dan bisa mengarahkan pada perasan tidak tenang.
Tidak sedikit dari kalangan umat Islam saat ini yang menyatakan mencintai Al-Qur’an, akan tetapi apa yang dilakukan justru sebaliknya. Jangankan mengamalkan nilai-nilai isi kandungan Al-Qur’an, membacanya saja masih terasa malas dan berat. Menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an mungkin akan terasa berat, oleh karena itu diawali dengan cara dipaksa, lama-lama menjadi terbiasa yang selanjutnya menjadi budaya.
Ada sebuah berita ironi dimuat pada Surat Kabar Harian Banten Raya bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an di kalangan siswa SLTA di kota Serang baru 40% dan 60% baru mengenal huruf hijaiyah. Kondisi ini memperihatinkan, Banten dikenal sebagai Kota Santri dan religius sekaligus menyadarkan kita semua untuk mengatasinya
Kondisi ini memperihatinkan, Banten dikenal sebagai Kota Santri dan religius sekaligus menyadarkan kita semua untuk mengatasinya.
Dirangkum dari berbagai referensi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencintai Al Qur’an.
Pertama, memaksakan dan membiasakan membaca Al-Qur’an
Seperti kebiasaan bangun pagi menjelang subuh, pada awalnya kita berat melawan ngantuk, akan tetapi dengan memaksakan diri untuk bangun diwaktu pagi menjelang subuh yang dilakukan secara berulang-ulang, lama-lama menjadi suatu kebiasaan dan akhirnya menjadi suatu budaya.
Kecintaan dapat terbangun karena kebiasaan, oleh karena itu untuk mencintai Al-Qur’an, kita dapat memulainya dengan memaksakan diri berinteraksi dengan Al-Qur’an. Berinteraksi dengan Al-Qur’an dilakukan dengan membaca Al-Quran. Agar kecintaan terhadap Al-Qur’an tumbuh, kita dapat memandangnya Al Qur’an itu sebagai surat cinta dari Allah. Ketika kita membaca Al-Qur’an seakan-akan kita sedang membaca surat cinta dari sang kekasih, maka ketika membacanya akan disertai dengan perasaan bahagia. Jika membaca Al Qur’an dilakukan secara berulang-ulang maka lama-lama membaca Al-Qur’an menjadi suatu kebiasaan, keharusan dan kebutuhan yang terasa (felt need).
Membaca Al-Qur’an sudah menjadi keharusan bagi umat Muslim. Sebab Al-Qur’an adalah kitab suci yang sangat mulia dan sebagai mukjizat terbesar yang diterima Nabi Muhammad SAW. Membaca Al-Qur’an memiliki berbagai keutamaan antara lain Sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Muslim: “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi safaat kepada pembacanya”.
Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan Muslim Rasulullah Saw. bersabda “Orang yang lancar membaca Al-Qur’an akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala”.
Kedua, memahami makna dan kandungan Al-Qur’an
Memahami makna dan kandungan Al-Qur’an akan membuka pintu keindahan dan keajaiban Al-Qur’an. Kita akan menemukan berbagai hikmah, nasihat, kisah, perintah, larangan, janji dan ancaman serta kandungan lainnya. Dengan memahami makna dan isi kandungan Al-Qur’an akan mengenal lebih dekat sifat-sifat Allah, ajaran-ajaran nabi Muhammad SAW, hakikat kehidupan dunia dan akhirat serta tujuan penciptaan manusia, membantu kita merenungi dan menghayati pesan-pesan yang disampaikan Allah.SWT. Kita akan merasakan kedekatan kepada Allah Swt, kecintaan kepada Rasulullah SAW, keimanan kepada hari akhir dan kepatuhan terhadap Islam.
Ketiga, menghafal Al-Qur’an
Menghafal Al-Qur’an banyak sekali keutamaannya, akan menjadi semakin terbiasa dengan Al-Qur’an dan secara otomatis telah meneladani Rasulullah Saw. Membangun interaksi dengan Al-Qur’an secara otomatis akan terkoneksi seorang hamba dengan Allah. Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi seorang muslim. Keutamaan menghafal Al-Qur’an menjadi ganjaran yang banyak dikejar seorang muslim. Membaca, mendengarkan, mempelajari dan mengamalkan ajaran Al-Quran termasuk menghafalnya adalah amalan yang akan mendapatkan kemuliaan tersendiri dari Allah Swt. Dalam surat al Hajr ayat 9 Allah berfirman” Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.
Menjaga kemurnia Al-Qur’an merupakan keutamaan bagi setiap umat Islam. Menjadi hafidz atau penghafal Al Qur’an salah satu bentuk upaya untuk menjaga kemurnian kitab Suci Al-Qur’an.
Keempat, mempelajari Al-Qur’an dan membelajarkannya
Orang mempelajari Al-Qur’an kemudian membelajarkannya kepada orang lain merupakan sebaik-baiknya manusia. Sesuai Sabda Nabi Muhammad Saw. Yang diriwayatkan Tirmidzi: Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.
Kelima, membiasakan Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an
Membiasakan telinga kita mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan mengubah kebiasaan mendengarkan musik dan lagu dengan mendengarkan suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an sehingga sudah terbiasa mendengan bacaan Al-Qur’an. Hal ini akan menjadi solusi jika lisan kita belum bisa disibukkan dengan membacanya, maka menyibukkan telinga mendengar ayat-ayat Al-Qur’an.
Keenam, mengamalkan ajaran Al-Qur’an
Cara keenam untuk mencinttai Al-Qur’an adalah menerapkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Setelah membaca, menghafal dan mempelajari Al-Quran secara langsung berarti secara bertahap akan memahami makna isi kandungannya. Inti dari ajaran tersebut adalah aturan untuk manusia agar kehidupannya dapat berjalan dengan lurus. Oleh karena itu, agar makin cinta dengan Al-Quran seorang muslim perlu menerapkan atau mengamalkan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
Ketujuh, memanjatkan doa kepada Allah Swt
Cara ketujuh untuk mencintai Al-Qur’an adalah memanjatkan doa kepada Allah Swt. Allah Swt. adalah Tuhan yang Maha Mengabulkan do’a. Setiap umat Islam perlu bermunajat memanjatkan do’a agar Allah Swt. menghendakinya untuk senantiasa mencintai dan menerapkan ajaran Alquran.
Pada tanggal 23 sampai dengan 27 Juli 2024 akan berlangsung perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an XXI Tingkat provinsi Banten bertempat di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten(KP3B). Pada MTQ XXI ini akan memusabaqahkan cabang Tilawah Al-Qur’an (MTQ) dan golongan Qira’at as Sab’ah, Hifzh Al-Qur’an (MHQ), Tafsir Al-Qur’an Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris, Fahmil Qur’an (MFQ), Syarhil Qur’an (MSQ), Khat Al-Qur’an/Kaligrafi (MKQ), Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ), Hifz al Hadits dan Qira’at al-Kutub.
Kepada umat Islam warga masyarakat Banten, para santri, pelajar dan mahasiswa marilah kita manfaatkan momentum MTQ XXI ini dengan mengunjungi Majelis-majelis cabang dan golongan musabaqah agar kita termotivasi, tertarik dan mencintai Al-Qur’an. *
H. Sholeh Hidayat, Ketua Harian LPTQ Provinsi Banten