PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mantan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang juga Bakal Calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany, menyatakan bahwa jika dirinya terpilih di Pilgub Banten 2024, ia akan meluncurkan program Santri Inovator.
Airin Rachmi Diany mengatakan, program ini bertujuan untuk memberdayakan para santri melalui inovasi dan teknologi, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah
“Program santri inovator itu penting, karena bagi kita santri yang ada di pondok pesantren itu merupakan anak-anak generasi penerus bangsa yang dibekali ilmu agama dan keduniawian oleh para alim ulama,” kata Airin saat menghadiri acara Bahtsul Masail untuk Siayasah Syariah di DM Tirta Persada, Kamis, 1 Agustus 2024.
Airin Rachmi Diany tampak mengenakan dress code nuansa biru serta hijab kuning sesuai warna partainya, Golkar.
Dalam kesempatan itu, Airin meminta doa serta dukungan dari para tokoh ulama untuk melangkah maju di Pilgub Banten 2024 ini.
Menurut Airin, program Santri Inovator ini dirancang agar para santri di Banten dapat mengembangkan keterampilan tambahan yang bermanfaat untuk kehidupan mereka setelah menyelesaikan pendidikan di pondok pesantren.
Dengan tujuan untuk memastikan para santri memiliki bekal kemampuan yang relevan dengan kebutuhan zaman, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam masyarakat.
“Para ulama tolong berikan masukan kepada saya tentang konsep santri inovator, karena saya ingin supaya para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga memiliki skill atau kemampuan,” ucapnya.
“Ya misalnya di Pandeglang, dengan lahan pertanian yang luas, mengapa kita tidak mempersiapkan mereka menjadi petani profesional atau pengusaha di sektor pertanian,” lanjut Airin.
Airin menjelaskan bahwa program ini akan menyediakan akses permodalan, pendampingan, dan pemasaran bagi pondok pesantren yang menjalankan program Santri Inovator.
“Permasalahan utama UMKM ada tiga yaitu permodalan, keterampilan, dan pemasaran. Nantinya, para santri inovator akan mendapatkan literasi mengenai ketiga aspek tersebut, termasuk pelatihan dan pendampingan,” jelasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono