PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menargetkan proyek pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Ruas Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilomerer selesai pada September 2025.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Tol Serang-Panimbang Seksi 3, Navy Anugrah, di lokasi proyek Tol Serang-Panimbang, di Desa Pasirkadu 1, Desa Pasirkadu, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.
Pengerjaan proyek Tol Serang-Panimbang Seksi 3 dilaksanakan oleh PT WIKA, PT Adhi Karya, PT Shino, dan PT Hutama Karya.
“Bulan September 2025 selesai semua secara keseluruhan total Jalan Tol Serang-Panimbang,” kata Navy kepada RADARBANTEN.CO.ID di lokasi proyek di Desa Pasirkadu 1, Desa Pasirkadu, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Rabu, 7 Agustus 2024
Navy menjelaskan, kenapa pihaknya menargetkan harus sampai berakhir pada pertengahan tahun 2025. Alasan paling utama ialah karena ia mendapatkan surat dari Satker pembebasan lahan, yang menyatakan bahwa baru sanggup menyelesaikan pembebasan lahan pada Desember 2024.
“Ini yang membuat kami agak kesulitan beberapa segmentasi yang belum bisa kami sentuh, termasuk lahan Perhutani di daerah Desa Pasirsedang, Kecamatan Picung, yang belum bisa kami kerjakan, walaupun berada dalam petak kecil-kecil, tidak bisa kami sentuh sama sekali,” katanya.
Pengerjaan sekarang berjalan di Seksi 3 fase 1 sepanjang 17,46 kilometer. Dengan progres konstruksi sudah 84 persen.
“Pengerjaan konstruksi Seksi 3 fase satu ini di Kecamatan Bojong, Seksi 3 fase dua di Patia dan Seksi 3 fase tiga ada di ujung di Kecamatan Panimbang,” katanya.
“Bulan September 2025 selesai semua,” katanya.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, kedatangannya bersama Forkopimda dan Kabag Ops Kabinda Banten untuk memastikan bagaimana masyarakat terlindungi, aman, dan nyaman.
“Terutama masalah KBM siswa SDN Pasirsedang 2, Kecamatan Picung, dan SDN Pasirkadu 1, Kecamatan Sukaresmi, yang memang ada di dalam pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang,” katanya.
Sementara ini, KBM direlokasi ke Madrasah, majelis taklim, dan Posyandu karena memang proses relokasi ke gedung atau bangunan baru perlu waktu. Menunggu selesai proses pembebasan lahan. Begitu pun dengan pembangunan gedungnya.
“Karena nanti ekonominya akan tumbuh setelah adanya jalan tol. Jadi kami geser kegiatan KBM atas seizin semua stakeholder terkait,” katanya.
Bupati meminta masyarakat bersabar lagi selama enam bulan ini sampai proses pembangunan jalan tol selesai.
Nanti akan pindah ke tempat baru untuk dapat melakukan KBM yang nanti akan lebih nyaman lagi.
“Mudah-mudahan nanti, sudah dikolaborasikan untuk ada kompensasi dari PPK-nya nanti selama menetap ataupun melaksanakan kegiatan belajar dan mengajarnya di sini,” katanya. (*)
Editor: Agus Priwandono