SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mahasiswa Universitas Primagraha yang melaksanakan Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Cibojong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang mengajak masyarakat berdialog soal Pemilu.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh KKM kelompok 15 itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilih dalam meminimalisir praktik money politik.
Pada kesempatan tersebut, mereka menghadirkan narasumber dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Serang, yaitu Abdul Holid, serta ketua PPK Padarincang.
Abdul Kholik menjelaskan, money politik dapat memberikan dampak yang buruk bagi demokrasi di Indonesia. Untuk itu, masyarakat harus menjadi pemilih cerdas sehingga tidak tergiur dengan money politik.
“Pemilih harus bijak dalam memilih calon pemimpin berdasarkan kinerja, visi, dan misi, bukan karena iming-iming materi. Money politik hanya akan membawa dampak negatif jangka panjang bagi masyarakat,” katanya, Jumat 9 Agustus 2024.
Ia mengatakan, pentingnya peran serta masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan terhadap praktik money politik. Ia menekankan agar masyarakat memiliki peran penting dalam memastikan pemilu berjalan dengan jujur dan adil.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk berani menolak dan melaporkan segala bentuk praktik money politik. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga integritas pemilu,” katanya.
Sementara itu, Koordinator KKM 15 Universitas Primagraha Hanifah Andriani berharap, terselenggaranya kegiatan ini dapat menjadi pelopor dalam penegakan pemilu yang bebas dari money politik, sekaligus memberi inspirasi desa-desa lain untuk mengambil langkah serupa dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya menjadi pemilih yang cerdas. Melalui dialog publik ini, kami juga ingin menumbuhkan kesadaran bahwa menolak money politik adalah langkah penting untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (*)
Editor: Mastur Huda