PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – ASN di Pemkab Pandeglang diwajibkan untuk menyumbang buku dalam mewujudkan gerakan Satu ASN Satu Buku, yang saat ini tengah digaungkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Pandeglang.
Gerakan tersebut diinisiasi untuk menambah referensi buku di perpustakaan sekolah dan desa. Karena, kebutuhan bahan bacaan di Kabupaten Pandeglang terus meningkat, sementara anggaran daerah belum mampu memenuhi pengadaan buku yang memadai.
Pengelola Perpustakaan Kabupaten Pandeglang, Gebrina Sepira, mengapresiasi antusiasme ASN yang berpartisipasi dalam gerakan Satu ASN Satu Buku guna mendorong budaya literasi di Pandeglang.
“Gerakan ini kami buat untuk melestarikan pustaka dan meningkatkan literasi di Pandeglang. Kami sengaja melibatkan banyak ASN agar sekaligus menyosialisasikan bahwa literasi itu penting. Diharapkan, ASN lain bisa lebih membuka mata terhadap gerakan ini,” ungkap Gebrina, Jumat, 6 September 2024.
Ia mengatakan, hingga tujuh bulan sejak dimulai gerakan Satu ASN Satu Buku, baru terkumpul 119 buku, atau sekitar 25 persen dari total ASN di Kabupaten Pandeglang.
“Total yang sudah terkumpul ada 119 buku. Antusiasme ASN sangat baik, dan kami mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah menyumbangkan buku,” katanya.
Meski begitu, pihaknya menargetkan minimal 75 persen ASN dapat berpartisipasi agar buku-buku tersebut bisa segera didistribusikan ke desa-desa, sekolah, serta Perpustakaan Kabupaten Pandeglang.
“Kami ingin target tinggi, dan buku yang sudah terkumpul akan didistribusikan ke perpustakaan kami, baik melalui perpustakaan keliling maupun layanan anak,” jelasnya.
Disampaikannya, gerakan Satu ASN Satu Buku yang baru pertama kali digagas ini belum bisa dibilang sukses karena jumlah buku yang terkumpul masih minim dari kalangan ASN.
“Sampai pertengahan tahun ini, target kami belum tercapai. Semoga di akhir tahun nanti jumlahnya bisa terpenuhi, dan kalau target tercapai, kita bisa anggap gerakan ini berhasil,” tandasnya.
Editor: Agus Priwandono