PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang mengakui soal penutupan obyek wisata Lembur Kula disebabkan faktor kondisi akses infrastruktur yang kurang memadai.
Padahal, jika infrastruktur yang baik akan memudahkan akses dan menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, Rahmat Zultika mengatakan ke depannya memang jika pariwisata menjadi prioritas pembangunan di Pandeglang, maka akses ke wilayah wisata sudah seharusnya mesti diperbaiki.
“Dan ini memang harus bersama-sama, harapan kita bersamaan semua stakeholder untuk pembangunan di Pandeglang,” ungkapnya, Selasa 17 September 2024.
Rahmat Zultika mengatakan bahwa yang harus dipahami wisata itu menyangkut tiga hal. Pertama atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.
“Jadi, bisa jadi dimungkinkan menyangkut dalam tiga hal itu, harus kita survei mana yang dominan yang mempengaruhi terkait dengan tutupnya itu,” jelasnya.
“Tutup itu biasanya karena tidak ada kunjungan yang datang ke tempat itu, bisa jadi kan karena 3 hal itu, bisa jadi juga karena tempat wisatanya ada yang lebih menarik lagi atau mungkin aksesnya yang membuat wisatawan tidak nyaman,” sambungnya.
Pihaknya mengaku dalam proses mendorong serta mendongkrak dunia pariwisata tak bisa dilakukan sendiri, melainkan perlunya peran stakeholder lainnya.
“Dan dalam pembangunan wisata itu tidak bisa sendirian, harus pentahelix, pertama pemerintah keduanya masyarakat kemudian peran media serta akademisi dan dunia usaha,” katanya.
Dikatakannya, rencana pihaknya akan mendorong dalam sisi kopi karena selaras dengan akses menuju obyek wisata di kawasan Gunung Karang tersebut.
Dijelaskannya, memang sebetulnya harus dilakukan perbaikan jalan agar ada akses yang baik ke wilayah wisata di kawasan Gunung Karang tersebut.
“Jadi bukan hanya destinasi, atraksi dan aksesibilitas, tambah satu lagi sapta pesonanya, banyak daerah lain kalau Sapta pesonanya belum hidup misalnya parkirnya mahal sehingga enggak membuat mereka enggak nyaman,” jelasnya.
Rahmat Zultika menuturkan, upaya untuk memajukan sektor pariwisata tidak bisa dilakukan sendirian.
Menurutnya pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak atau yang disebut dengan konsep pentahelix.
“Pembangunan pariwisata tidak bisa dilakukan sendiri, harus ada pentahelix. Pertama, pemerintah, lalu masyarakat, peran media, akademisi, dan dunia usaha,” ucapnya.
“Karena wisata itu menyangkut dengan kenangan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, obyek wisata Lembur Kula di kawasan Gunung Karang, Kampung Kalapasan, Desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang kini tak beroperasi alias ditutup total.
Penutupan tersebut disebabkan minimnya jumlah pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini.
Editor: Agung S Pambudi