PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID– Dalam upaya meningkatkan daya tarik wisata dan optimalisasi fungsi kawasan konservasi, Taman Hutan Raya (Tahura) Banten di Kawasan Pantai Carita, tepatnya di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang kini tengah melakukan penataan ulang sejumlah fasilitas pendukung.
Kepala UPTD Pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Banten, Hudri, mengungkapkan bahwa upaya penataan kawasan Tahura kini difokuskan pada pembangunan beberapa fasilitas penting. Penataan tersebut mencakup perbaikan gerbang masuk, pembangunan MCK (mandi, cuci, kakus), pos jaga, serta shelter. Selain itu, jalur akses juga akan ditingkatkan agar mempermudah mobilitas pengunjung yang datang.
Hudri menjelaskan, Tahura Banten juga berencana membangun fasilitas pelatihan dan pendidikan guna mendukung kegiatan-kegiatan edukatif terkait ekosistem hutan dan konservasi alam.
“Kami berharap, dengan adanya fasilitas ini, Tahura Banten tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya, Jumat 8 November 2024.
Menurut Hudri, penataan ini menjadi lebih optimal setelah peralihan pengelolaan dari Perhutani ke Tahura Banten yang resmi dilakukan tahun ini.
Hal ini sejalan dengan penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Pengelolaan Tahura Banten No. 7 Tahun 2023 dan Perda Retribusi No. 1 Tahun 2024. Peraturan tersebut bertujuan memperkuat dasar hukum dalam pengelolaan dan pemungutan retribusi kawasan konservasi ini.
Dikatakannya, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh. Kata dia ini penting agar Tahura dapat memenuhi fungsi optimal.
“Sebagai kawasan yang tidak hanya melestarikan hutan, tetapi juga memberikan pengalaman edukasi berkualitas bagi masyarakat serta menjadi salah satu sumber peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tuturnya.
Penataan ini dilakukan untuk mendukung peran Tahura sebagai kawasan konservasi yang multifungsi, yakni sebagai destinasi wisata, pusat edukasi, dan lokasi penelitian. Upaya pembenahan diharapkan dapat menciptakan pengalaman yang lebih nyaman dan aman bagi pengunjung.
“Dengan adanya fasilitas yang lebih baik, kami berharap pengunjung akan lebih tertarik datang ke Tahura, baik untuk rekreasi maupun penelitian,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya keseimbangan antara fungsi konservasi dan pengembangan wisata.
“Kawasan ini sangat penting sebagai pusat penelitian dan konservasi, tetapi di sisi lain, kita ingin memastikan Tahura tetap menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi