PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang berupaya meningkatkan populasi kerbau di daerah Pandeglang yang cenderung menurun.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang, Wahyu Widayanti, menyatakan bahwa kerbau masih menjadi ternak unggulan di Provinsi Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang, meskipun populasinya mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Wahyu menjelaskan, pihaknya saat ini berupaya mempertahankan status kerbau sebagai ternak unggulan melalui program inseminasi buatan.
“Kami berupaya agar populasi kerbau tetap terjaga dengan melaksanakan program inseminasi buatan atau melalui program Sikomandan,” ungkap Wahyu, Kamis 4 November 2024.
Menurut Wahyu, penurunan populasi kerbau di Pandeglang terjadi salah satunya karena perubahan pola pertanian. Dulu, kerbau kerap digunakan untuk membajak sawah atau mengolah lahan, namun kini para petani telah beralih ke alat mekanis seperti traktor.
“Penggunaan kerbau sebagai alat bajak sudah tidak menjadi tren lagi karena petani kini lebih memilih menggunakan traktor. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak lagi memelihara kerbau,” jelasnya.
Ia menambahkan, program inseminasi buatan diharapkan dapat meningkatkan kembali populasi kerbau di Pandeglang agar tetap menjadi komoditas unggulan.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada peternak agar tetap mempertahankan budidaya kerbau sebagai bagian dari potensi lokal yang bisa mendukung perekonomian daerah.
Kemudian, konsumsi daging kerbau oleh masyarakat Pandeglang cenderung meningkat, terutama pada hari-hari besar. Berbeda dengan daerah lain yang lebih mengutamakan daging sapi, masyarakat Pandeglang justru lebih memilih daging kerbau sebagai bagian dari tradisi.
“Di Pandeglang, daging kerbau lebih diminati, terutama pada momen-momen besar seperti perayaan hari raya. Hal ini menyebabkan tingkat pemotongan atau penjualan kerbau meningkat setiap tahunnya, sementara upaya penambahan populasinya tidak sebanding dengan jumlah pemotongan,” kata Wahyu.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (DPKP) Kabupaten Pandeglang, populasi kerbau mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, populasi kerbau tercatat sebanyak 13.000 ekor. Namun, jumlah tersebut menyusut menjadi 11.000 ekor pada tahun 2023, dan kembali merosot tajam menjadi 7.000 ekor di tahun 2024.
Wahyu menekankan perlunya langkah-langkah konkret untuk menjaga keberlangsungan populasi kerbau di Pandeglang, terutama di sentra-sentra peternakan.
“Kami berharap sentra-sentra peternakan kerbau di Pandeglang bisa terus ditingkatkan agar populasi ternak ini tetap terjaga dan tidak punah,” tuturnya.
Editor : Aas Arbi