SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten mempunyai komitmen dalam mengendalikan inflasi daerah. Berbagai strategi dan program pun disusun, guna memastikan inflasi terkendali sehingga tidak adanya lonjakan pada harga bahan pokok tertentu.
Salah satu jurus yang dimiliki Distan ialah Sekolah Lapang (SL) Hortikultura. Program ini diinisiasi Distan yang pada praktiknya berkolaborasi dengan Bank Indonesia Perwakilan Banten dan Pemerintah Kota Serang.
Kepala Distan Banten Agus M Tauchid mengatakan, dalam program ini pihaknya menjadikan 10 hektare lahan pertanian milik Pemerintah Kota (Pemkot) Serang di wilayah Sawah Luhur, Kasemen, Kota Serang sebagai percontohan pertanian komoditas bawang merah dan cabai. Yang mana, bawang dan cabai sendiri kerap menjadi penyumbang inflasi terbesar di Banten.
“Sekolah lapang ini kita desain agar dapat panen setiap bulan, sehingga ketersediaan bawang merah dan cabai bisa selalu aman. Dengan begitu inflasi pun dapat kita tekan,” kata Kadistan Banten, Rabu 4 Desember 2024.
“Insya Allah panen bawang perdana seluas 1 hektar akan dimulai hari senin 9 Desember 2024,” sambungnya.
Ia menyebut metode sekolah lapang tersebut tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas tanaman saja. Namun, dirancang untuk membantu petani meningkatkan keterampilan serta pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Para petani kita bantu bibitnya, kita beri mereka keterampilan baik untuk bertani, maupun melakukan manajemen kelembagaan maupun pendapatan mereka. Dengan harapan, mereka dapat menjadi kelompok tani mandiri yang bisa mengelola hasil taninya secara optimal,” ungkapnya.
Dikatakannya, program ini akan terus ditingkatkan, pada tahun 2025 nanti, pihaknya akan memperluas program ini menjadi 20 hektare. Kadistan meyakini program ini tidak hanya dapat mengendalikan inflasi, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
“Kami optimis program ini kedepannya bisa menjadikan Banten sebagai food estate produk tani hortikultura. Hal ini tentu akan mendukung astacita dari Presiden Prabowo tentang ketahanan pangan juga programnya Makan Bergizi Gratis,” paparnya.
Koordinator Tanaman Pangan Distan Banten Dadan Firdaus Setya Permana menambahkan, inflasi di Banten baik jelang Nataru maupun Idul Fitri 2025 nanti dapat terkendali. Pihaknya pun terus menggenjot produksi padi di empat daerah penghasil seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang, Tangerang, dan Kota Serang.
Bahkan, pada bulan Maret 2025 nanti, produksi padi di Banten mengalami surplus. Dengan begitu, pihaknya memastikan ketersediaan pangan di dua hari besar itu.
“Di bulan Maret nanti kita akan melakukan panen raya di 172.615 hektare sawah, yang merupakan hasil tanam di bulan Desember ini. Panen raya itu akan menghasilkan 556.745 ton beras. Jumlah ini surplus sebanyak 66.069 ton dari total kebutuhan sebanyak 490.676 ton padi,” pungkasnya.
Editor : Aas Arbi