KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Banten menggelar edukasi literasi digital di Atrium Scientia Square Park , Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Pustakawan Ahli Madya pada Disperpusip Kabupaten Tangerang, Gita Gayatri Fathanah Thaharah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempersiapkan kegiatan tersebut dan menekankan pentingnya literasi di berbagai bidang.
“Kami atas nama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang berkenan berbagi ilmunya, dan para peserta yang sudah hadir dari berbagai perpustakaan desa di Kabupaten Tangerang,”ujarnya, Jumat 6 Desember 2024.
Dia juga mengajak masyarakat Kabupaten Tangerang untuk meningkatkan lagi budaya literasi di berbagai bidang, khususnya literasi digital, yang di mana salah satunya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengajak masyarakat Kabupaten Tangerang untuk lebih meningkatkan budaya literasi, termasuk literasi digital,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Relawan TIK Provinsi Banten, Ahmad Taufiq Jamaludin memaparkan bahwa kondisi dan fenomena teknologi digital saat ini yang mengubah berbagai sendi di lapisan masyarakat.
Sehingga kata Taufiq, hal tersebut pentingnya membangun 4 pilar literasi digital, antara lain, Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital yang disingkat “CABE”.
“Jadi, dengan 4 pilar ini diharapkan kita semua bisa mengimplementasikannya sehingga kecakapan digital, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital dapat kita pedomani dalam berkehidupan di dunia siber,” ungkap Taufiq.
Dikatakan Taufik, dari sisi kecakapan digital, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang gaptek (gagap teknologi). Sehingga itu bisa mampu membedakan mana hoaks atau bukan.
Selain itu kata dia, masyarakat harus bersikap kritis terhadap informasi yang diterima. Sedangkan dari sisi keamanan digital, masyarakat mampu mawas dan lebih berhati-hati terhadap konten yang dikirimkan dari orang yang belum dikenali.
“Tidak sembarang mengklik tautan, tidak mengumbar data pribadi di ruang publik, serta mampu mengamankan perangkat digitalnya masing-masing seperti mengubah password secara berkala dan mengaktifkan autentikasi dua faktor,” pesannya.
Selain itu, dari sisi budaya digital. Dirinya berharap agar masyarakat mampu menjadi warganet Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika di ranah maya, serta membangun budaya digital yang produktif.
Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir adanya kecanduan digital. Dan dari sisi etika digital, mampu berlaku sopan dan santun dalam komunikasi digital sebagaimana diterapkan dalam komunikasi langsung di dunia nyata sehari-hari seperti mengawali dengan salam, dan menghindari konten yang mengandung ujaran kebencian.
“Nah, sama halnya dengan viralnya video ucapan seorang pemuka agama kepada salah seorang penjual es teh. Hal tersebut akan abadi hingga anak cucunya, meski itu dilakukan dalam maksud kelakar ataupun bercanda dan sudah meminta maaf,”pungkas Taufik.
Sebagai informasi kegiatan ini masuk dalam rangkaian kegiatan Tangerang Gemilang Books Fair 2024, dan dihadiri lebih dari 20 orang perwakilan perpustakaan desa di Kabupaten Tangerang serta pengunjung yang hadir dalam pameran buku tersebut.
Editor: Bayu Mulyana