SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tahun 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten optimistis ekonomi di Banten tetap tumbuh.
Diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tahun 2025 pada kisaran 4,80 sampai 5,60 persen (YoY).
Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengatakan, menatap ekonomi kedepan, dengan berbagai risiko di tahun 2025 terutama dengan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika dapat membawa perubahan besar pada keadaan geopolitik dan diperkirakan dapat meningkatkan potensi perang dagang.
“Ketegangan geopolitik yang lebih dari saat ini serta berdampak pada disrupsi rantai pasok komoditas global,” ujarnya, Kamis, 5 Desember 2024.
Kata dia, IMF memproyeksikan perekonomian global mengalami perlambatan pada tahun 2025 dampak dari risiko ketegangan geopolitik dan kemunkinan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China kedepan.
“Sehingga kita perlu mewaspadai dan mengantisipasi dengan tepat kejadian tersebut,” terang Ameriza.
Namun diyakini, lanjutnya, dengan sinergi yang baik serta stabilitas politik yang telah lebih stabil pada tahun 2025 diperkirakan pada tahun 2025 perekonomian nasional dan Banten akan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2024.
“Dengan kondisi politik yang cukup stabil dan arah pengembangan dan semangat perubahan kami proyeksikan konsumsi rumah tangga akan tetap terjaga dengan investasi baik dalam negeri maupun asing akan tetap meningkat,” terang Ameriza.
Pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten akan terus membaik, dengan perkirakan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tahun 2025 pada kisaran 4,80 sampai 5,60 persen (YoY).
Capaian pertumbuhan pada tahun 2024 juga akan digerakkan oleh peningkatan investasi dan juga kondisi cuaca yang lebih stabil dibandingkan tahun lalu.
Kata dia, dalam menghadapi peluang dan tantangan tersebut, sinergi kebijakan yang kuat menjadi kunci. Strategi daya ungkit konsumsi dan investasi dengan melakukan debottlenecking dan harmonisasi regulasi yang pro-growth, optimalisasi fiskal, dan peningkatan intermediasi serta efisiensi transaksi melalui insentif kredit pada sektor prioritas, serta inovasi dalam sistem pembayaran harus terus diperkuat.
“Langkah ini tidak hanya untuk memastikan stabilitas, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Banten,” pungkasnya.
Editor: Aas Arbi