PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Gubernur Banten terpilih Andra Soni menyatakan akan memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Pernyataan itu disampaikan Andra Soni usai mengikuti diskusi di Pucuk Pare Cafe dan Resto di Kampung Pasar Nangka, Desa Kupahandap, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Diskusi di Pucuk Pare mengangkat tema memperkuat integritas dan tata kelola Provinsi Banten mulai dari mana yang dihadiri oleh Sekjen Transparency International Indonesia Danang Widoyoko, Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti.
Gubernur Banten terpilih Andra Soni mengucapkan, rasa syukur alhamdulillah sore hari ini berkesempatan berdiskusi dengan kawan-kawan mahasiswa, akademisi, dan temen-temen aktivis penggiat anti korupsi di Provinsi Banten di tempat yang sangat menarik ya pucuk pare namanya berlatar belakang Gunung Karang.
“Kita berdiskusi bersama tentang bagaimana tata kelola Provinsi Banten ke depan oleh gubernur baru dan tentu saya mendapatkan masukan dan terpotret begitu besar harapan masyarakat. Harapan semua, kepada kepemimpinan ke depan untuk kita Banten sesuai janjinya yaitu Banten maju adil merata dan tidak korupsi,” katanya di Pucuk Pare, Senin, 30 Desember 2024.
Andra menyampaikan, ucapan terima kasih, di dalam kesempatan ini bisa menerima banyak masukan dan diberikan contoh praktisnya. Banten punya ciri khas tersendiri yang persoalannya diketahui oleh orang Banten itu sendiri.
“Sehingga Salah satunya setiap kebijakan, setiap keputusan kepala daerah tentu harus bisa diupayakan berbasis riset. Sehingga keterlibatan akademisi pemerhati dan sebagainya diperlukan sekali dalam rangka kolaborasi dengan pemerintah daerah,” katanya.
Andra mengungkapkan, masalah Pandeglang dan Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang dalam sudut pandang dirinya adalah daerah yang hari ini memiliki tantangan lebih besar dengan daerah lain. Yaitu terkait pemerataan pembangunan, dan juga kualitas infrastruktur, kualitas pembangunan, pelayanan publik harus sama-sama di tingkatkan.
“Dalam konteks gubernur tentu saya tidak hanya Pandeglang, Lebak dan beberapa kabupaten tetapi harus melihat secara menyeluruh namun perhatian khusus kita kepada Pandeglang dan Lebak. Agar Pandeglang dan Lebak itu pelayanan publiknya bisa tersuport oleh provinsi,” katanya.
Dalam mewujudkan hal itu maka perlu kolaborasi yang kuat dengan pemerintah pusat dan kabupaten dan tentu pemerintah Provinsi Banten.
“Saya sampaikan posisi saya sebagai gubernur dan wakil saya dari mantan Bupati Pandeglang (Wakil Gubernur terpilih Andra Dimyati), itu tandanya masyarakat Pandeglang masyarakat Banten berharap banyak Pandeglang ke depan lebih baik,” katanya.
Ia bersama Dimyati akan berupaya maksimal menghilangkan disparitas Banten Selatan dan Utara.
“Untuk menghilangkan disparitas pembangunan tidak terlepas dari pembiayaan. Nah kita mengetahui bahwa pembiayaan ini tentu, kalau bicara tentang ekonomi di daerah tingkat II keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh daerah-daerah yang selama ini kita anggap tertinggal,” katanya.
Oleh karenanya ini perlu suporting khusus dari Provinsi Banten.
“Tapi sipatnya bukan grand tapi sipatnya langsung dalam tindakan. Jadi upaya percepatan untuk mensuport kabupaten dan kota, ya ujungnya untuk peningkatan pelayanan publik,” katanya.
Bentuk support tentu bentuknya bukan lagi bantuan dana melalui Bantuan Keuangan. Namun pemerintah provinsi boleh mengintervensi.
“Contoh jalan desa, nah nanti kita program namanya Bang Andra (Bangun Jalan Desa Sejahtera) itu nama lain dari poros desa. Nah itu bisa kita lakukan intevensi seperti itu,” katanya.
Ketika ditanya, dimulai dari mana pembenahan Banten, Andra mengatakan secara tegas, akan dimulai dari bismillah.
“Saya punya keyakinan dengan bismillah, niat kita bahwa bagaimana kita mengabdi sebagai gubernur kemudian menjaga integritas mempunyai niatan tulus untuk bisa menjadi bagian pembangunan yang berhasil di Provinsi Banten. Kita mulai dari mana tentu kita mulai dari bersikap adil, saya punya keyakinan bisa mengoptimalkan hal-hal yang bisa kita optimalisasi di awal bekerja,” katanya.
Salah satunya bagaimana bisa mengoperasionalkan rumah sakit Cilograng, rumah sakit Labuan. Lalu bagaimana mengupayakan supaya ada rumah singgah di rumah sakit.
“Setidaknya fokus kita terhadap kesehatan sudah ditingkatkan, bagaimana bisa berkolaborasi untuk bersama-sama mengupayakan penekanan angka stunting dan tentu hal lain bisa dikolaborasikan bersama. Dan saya tentu tak mau ini seremonial 100 hari saya kepengen kerja lima tahun,” katanya.
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti mengaku, kalau dirinya sering mengkritik tapi berkomunikasi langsung denga elit-elit di Banten jarang sekali.
“Tadi saya sudah jelaskan kepada pak Andra, kira – kira ada dua lah tantangan ke depan. Satu bagaimana memperbaiki sektor ekonomi dan kedua bagaimana memperbaiki fasilitas publik,” katanya.
Ray menerangkan, satu dari dua ini rasanya pesimis. Yakni sektor ekonomi ini akan sulit, lima tahun kedepan.
“Ya mudah-mudahan datar saja tidak turun, kalau naik saya enggak terlalu yakin. Oleh karena itu mungkin salah satu yang bisa memperbaiki pelayanan publik,” katanya.
Ray berharap, pelayanan publik jangan sampai masyarakat mengalami dua hal sekaligus. Yaitu ekonomi tidak tumbuh pelayanan publik buruk.
“Ibarat pepatah sudah jatuh ketimpa tangga pula,” katanya.
Setidaknya ketika mereka jatuh tidak tertimpa tangga. Kalau ekonomi tidak bisa naik datar-datar saja, syukur-syukur tidak turun.
“Kita harus mempermudah dalam pelayanan publiknya, oleh karena itu tadi saya usul ke pak Andra ayok kita membuat pelayanan publik jauh lebih murah meriah, terbuka, mudah diakses oleh semua masyarakat. Yang tentu saja salah satunya menggunakan teknologi untuk kepentingan yang seperti itu, kita sudah mempergunakan banyak teknologi,” katanya.
Reporter: Purnama Irawan
Editor: Aditya