SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Banjir yang masih sering terjadi di sejumlah titik wilayah Kota Serang, diakibatkan adanya penyempitan dan kelebihan debit air pada sungai, ditambah lagi terdapat sedimentasi, hingga bangunan yang menjadi penyebab utama.
Pasar Buah yang berada di Pasar Induk Rau, Gang Gabus, hingga Jalan Tb Ayip Usman merupakan titik wilayah yang selalu langganan banjir, apabila terjadi hujan deras.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan, banjir itu bermula dari kelebihan debit air pada sungai. Terdapat sejumlah persoalan yang menjadi penyebab utama banjir.
Menurut Diat, mulai dari penyempitan aliran sungai, sedimentasi, hingga bangunan menjadi penyebab utama dari banjir kemarin.
“Jadi kelebihan air pada sungai, dikarenakan menurut saya penampang aliran sungainya mengecil, akibat sampah, sedimentasi, bangunan, di titik banjir itu banyak seperti itu,” kata Diat, Kamis, 16 Januari 2024.
Dia mengaku, pihaknya juga menemukan tumpukan sampah dari aliran sungai. Sampah-sampah tersebut berupa peti yang digunakan pedagang untuk menempati buah-buahan.
“Waktu Kamis pagi, (9 Januari 2025) di Cinanggung, sampah bekas peti-peti buah, saya kumpulin, ya itu pasti menghambat,” kata Diat.
Diat mengaku, sedimentasi alami yang ditambah kebiasaan masyarakat tidak membuang sampah pada tempatnya, mempercepat proses sedimentasi pada sungai.
“Belum lagi sedimentasi alami, air itu kalo cokelat berarti membawa lumpur halus, itu juga secara alami lama-lama sedimentasi, apalagi ditambah, ulah beberapa orang yang buang sampah ke sungai,” jelas Diat.
Selain itu, terdapat pula bangunan-bangunan dekat sungai, yang tidak mengindahkan bidang sempadan.
“Terus juga bangunan-bangunan yang tidak mengindahkan sempadan, sungai besar apalagi sungai, itu ada garis sempadan, garis sempadan itu tidak boleh, sempadan itu milik negara,” ucap Diat.
Dari banjir yang sering terjadi di Kota Serang, Diat mengaku, hampir di setiap titik banjir ditemukan adanya penyempitan sungai. “Hampir di semua titik banjir, ditemukan adanya penyempitan luas saluran,” kata Diat.
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Aditya