SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Uang tabungan milik para nasabah Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Muamaroh, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang diduga digelapkan oleh manager BMT.
Para nasabah mendesak agar pihak BMT bertangung jawab dan segera mengembalikam dana para nasabah.
Salah seorang nasabah Holil mengatakan, ia bersama dengan nasabah lainnya menuntut agar dana mereka yang mereka simpan baik sebagai tabungan ataupun deposito bisa dicairkan.
“Kami menuntut hak kami masing-masing kepada BMT. Ada yang tabungan biasa ada juga yang deposito, macam-macam,” katanya, Minggu 23 Maret 2025.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil mediasi yang dilaksanakan di Polsek Anyar, akan ada tiga tahapan penggantian uang nasabah, yakni jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
“Perjanjian dari pemilik, jangka pendek nanti tanggal 28 harus terselesaikan sema yang nilainya dibawah tiga juta. Lalu jangka menengah sampai bulan Juni, jangka panjangnya nanti di bulan Desember. Sementara pemilik BMT menyiapkan anggaran Rp300 juta,” ujarnya.
Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan tidak ada kejelasan, pihaknya beserta dengan nasabah lain akan mengambil langkah-langkah hukum.
“Kita upayakan, langkahnya seperti itu kalau tidak ada kejelasan,” tegasnya.
Ia mengaku, telah menjadi nasabah BMT sejak tiga tahun lalu. Ia sering menyimpan uang di koperasi tersebut.
Mulanya, semua berjalan lancar, bahkan ia sempat menyimpan uang sebesar Rp70 juta. Namun, sejak bulan Oktober lalu, ada gonjang-ganjing jika BMT tidak bisa mencairkan dana nasabah.
“Bulan Oktober mulai gelisah, pas ditanya banyak nasabah yang minta dicairkan, ternyata belum bisa dicairkan. Sampai dengan bulan ini,” pungkasnya.
Ia mengaku, berdasarkan pengakuan dari pemilik BMT, uang nasabah diduga dibawa kabur oleh salah satu manajer keuangan bernama Desty.
“Ini keterangan dari pemilik BMT. Intinya kita berikan waktu sampai Desember ada waktu 8 bulan,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agung S Pambudi