PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tumpahan semen yang mengeras di Jalan AMD Lintas Timur, tepatnya di Kampung Lebak Sereh, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang membahayakan pengguna jalan. Karena jalan raya menjadi tidak rata sehingga rawan kecelakaan.
Pantauan Radarbanten.co.id di lokasi, sejumlah pengendara sepeda motor terlihat memperlambat laju kendaraan dan berusaha menghindari area tumpahan. Mereka tampak ekstra hati-hati agar tak tergelincir.
Tak hanya mengeras, tumpahan semen itu juga mulai tergerus dan menimbulkan serpihan pasir yang makin memperparah kondisi jalan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tumpahan semen yang mengeras di Jalan AMD Lintas Timur, Pandeglang, sudah dibiarkan bertahun-tahun tanpa penanganan dari pihak terkait.
Warga setempat, Abdul mengeluhkan tumpahan semen di jalan tersebut. Pasalnya, kondisi itu sudah lama dibiarkan tanpa penanganan dan membahayakan pengendara, terutama sepeda motor.
“Udah lama kayak gitu, banyak tumpahan semen udah keras. Jelas bahaya, khususnya motor,” ungkapnya, Selasa 22 April 2025.
Abdul menyebut kondisi jalan yang bergelombang akibat tumpahan semen bisa memicu kecelakaan. Ia khawatir, jika terus dibiarkan, bisa menimbulkan korban jiwa.
“Sempat ada yang jatuh karena jalan begini. Belum ada penanganan dari pihak terkait. Harapannya semoga bisa segera ditangani, karena banyak tumpahan semen,” katanya.
Sementara, Pengawas Lapangan Satuan Kerja (Satker) Kementerian PUPR, Rifan, mengungkapkan, tumpahan semen yang mengeras di Jalan AMD Lintas Timur, sebenarnya telah dibersihkan. Namun, kejadian serupa kembali terjadi.
“Dulu sempat dibersihkan, tetapi kejadian itu terulang lagi. Nanti akan saya coba koordinasikan kembali. Tapi yang namanya jalan, pasti akan tetap dilintasi oleh berbagai kendaraan,” kata Rifan saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia menjelaskan, seharusnya muatan kendaraan pengangkut semen tidak berlebihan, mengingat kondisi jalan di lokasi menanjak dan curam.
“Harusnya muatannya tidak penuh. Karena jalannya curam, kalau muatannya berlebih, pasti akan tumpah ke jalan,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai pengawas lapangan, dirinya hanya bisa melaporkan kondisi tersebut. Untuk tindak lanjut, sepenuhnya berada di tangan pimpinan.
“Kita hanya melaporkan. Tindak lanjutnya gimana itu wewenangnya pimpinan. Dari pimpinan pun belum bisa memastikan karena harus ada laporan perencanaan dan sebagainya,” tutupnya.
Editor: Mastur Huda