CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Proses rekomendasi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten menuai sorotan dari kalangan mahasiswa.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu mendesak Komisi I DPRD Banten agar menjalankan proses tersebut secara transparan, akuntabel, dan melibatkan partisipasi publik.
Tiga nama mencuat dalam bursa calon Sekda Banten, yakni Sekretaris DPRD Banten, Deden Apriandhi Hartawan; Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten, Nana Supiana; dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten, Rina Dewiyanti.
Jabatan Sekda Banten telah lama kosong dan kini dijabat sementara oleh Plt, yakni Nana Supiana.
Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah resmi melayangkan surat permohonan audiensi kepada Komisi I DPRD Banten untuk mempertanyakan alasan di balik rekomendasi tiga nama calon tersebut.
“Secara administratif dan pengalaman, mereka memang memenuhi. Tapi kami melihat ada rekam jejak yang buruk ketika mereka menjabat di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah. Ini menjadi perhatian serius kami,” ujar Bagas saat dikonfirmasi, Senin, 5 Mei 2025.
Bagas meyakini, selain tiga nama itu, masih banyak tokoh yang lebih layak dan bersih untuk menjabat Sekda.
Ia pun meminta agar Gubernur Banten, Andra Soni, tidak serta merta menerima usulan dari Komisi I DPRD Banten tanpa menilai lebih jauh rekam jejak para calon.
“Bisa saja ada nama lain yang lebih berintegritas. Kita harap gubernur punya penilaian sendiri dan tidak terjebak pada opsi yang disodorkan saja,” lanjut Bagas.
BEM Banten Bersatu secara tegas menuntut tiga hal kepada Komisi I DPRD Banten.
Pertama, transparansi dalam proses seleksi dan rekomendasi.
Kedua, akuntabilitas setiap keputusan yang diambil.
Ketiga, partisipasi publik dalam pengambilan keputusan, khususnya dari kalangan mahasiswa dan elemen masyarakat sipil.
“Kami tidak ingin ada praktik nepotisme atau kolusi yang terselubung dalam proses ini. Jabatan Sekda sangat strategis dan harus diisi oleh sosok yang benar-benar bersih, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik,” tegasnya.
Editor: Agus Priwandono