PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Stok obat bagi pasien penderita gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang mengalami kekosongan.
Kekosongan tersebut, alhasil berdampak pada distribusi obat ke berbagai unit pelayanan kesehatan di wilayah Pandeglang.
Kasubag UPT Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang, Arief Suryo mengungkapkan pihaknya belum dapat memenuhi kebutuhan obat untuk pasien penderita gangguan jiwa. Hal ini disebabkan stok obat yang tersedia saat ini mengalami kekosongan.
“Obat yang kosong di kita adalah obat program jiwa yang didroping dari pusat, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jadi, di sini stoknya kosong,” kata Arief saat dihubungi melalui telepon, Jumat 9 Mei 2025.
Arief juga menjelaskan, saat ini hanya ada satu jenis obat yang tersedia untuk program jiwa, padahal biasanya ada ribuan obat yang harus disuplai.
“Biasanya ada ribuan item, tapi sekarang yang ada hanya satu atau dua item, padahal yang harus terpenuhi ada lima atau enam item,” jelasnya.
Ia menyebutkan, bahwa kekosongan stok obat untuk pasien gangguan jiwa sudah berlangsung sejak awal tahun 2025 dan hingga kini belum ada tanda-tanda pemenuhan.
“Dari awal tahun kita sudah mulai kekosongan,” ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya telah berupaya mengajukan permintaan ke Pemerintah Provinsi Banten untuk memenuhi kebutuhan stok obat tersebut. Namun, hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
“Upaya kita sudah dilakukan dengan mengajukan permintaan ke Pemprov Banten, dan kami juga berusaha untuk mencari solusi pengadaan obat,” jelasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi