SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Kementerian Pertanian menyebut kebutuhan kedelai di Indonesia masih belum tercukupi oleh produksi kedelai dalam negeri. Pasalnya, dalam datu tahun, Indonesia membutuhkan kedelai sekitar 2,6 sampai 2,8 juta ton per tahun.
Sementara produksi kedelai Indonesia baru dapat mencukupi sekitar 20 persen dari kebutuhan, sementara untuk pemenuhan kebutuhan kedelai masih mengandalkan impor.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro pada kegiatan panen kedelai Migo AL1-89 di Desa Ranca Sanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang bersama dengan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) TNI Angkatan Laut Laksamana Muhamad Ali.
Pengembangan varietas kedelai Migo AL1-89 sendiri merupakan pilot project untuk menunjang program ketahanan pangan TNI Angkatan Laut (AL) dengan Maporina.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro mengatakan, saat ini untuk produksi padi dan jagung Indonesia sudah mulai surplus dan bisa swasembada pangan. Sementara untuk kedelai masih menjadi PR dan masih sangat bergantung terhadap impor untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
“Jadi persentase yang kita butuhkan sekitar 2,6 juta sampai 2,8 juta ton per tahun. Kemudian produksi kita ini kan paling sekitar 20 persen yang bisa kita bantu dari lokal. Jadi masih terbuka sekitar 80 persen lagi,” katanya, Kamis 8 Mei 2025.
Ia mengatakan, saat ini baru ada sekitar 167 ribu hektare lahan pertanian yang ditanami oleh kedelai di Indonesia. Untuk mencapai swasembada pangan, pihaknya masih membutuhkan sekitar 500 sampai 600 ribu hektare.
Untuk itu, adanya pilot project yang digagas oleh TNI AL untuk pengembangan kedelai varietas Migo AL1-89 di Desa Ranca Sanggal, Kabupaten Serang, dapat membantu untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Nah, ini saya kira nanti untuk tahap awal ini kita mungkin akan kembangkan juga benihnya. Karena terus-terang saja kedelai ini kan umur benihnya tidak bisa disimpan lama gitu ya. Jadi memang budidaya harus berkesinambungan,” ujarnya.
Ia pun berharap dengan adanya kerja sama antara Kementerian Pertanian dan TNI AL dapat meningkatkan produktivitas kedelai dan mewujudkan swasembada kedelai.
“Jadi kalau kita bersatu sama-sama menggerakkan semua potensi yang ada insyaallah kita bisa juga. Paling tidak, importasi yang selama ini cukup besar ini bisa kita kurangi dan dalam jangka panjang kita bisa swasembada kedelai. Karena kedelai ini sekali lagi adalah salah satu makanan pokok dan berperan dalam apa memastikan kecukupan gizi di keluarga,” pungkasnya.
Editor : Aas Arbi