LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyampaikan realisasi investasi triwulan I yang berlangsung dari Januari hingga Maret 2025, yang mencapai Rp 271 miliar. Capaian tersebut berdasarkan perkembangan investasi yang saat ini berjalan di Kabupaten Lebak.
Robertus Erwin Haryanto, Jabatan Fungsional (Jafung) Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya pada DPMPTSP Lebak, menyampaikan bahwa perkembangan investasi pada triwulan I berjalan dengan baik.
“Ada lima sektor penyumbang investasi terbesar, namun yang paling berkembang pesat saat ini adalah sektor perumahan, yang menjadi salah satu yang paling maju dibandingkan sektor lainnya,” kata Erwin kepada RadarBanten.co.id saat ditemui di kantornya, Jumat, 9 Maret 2025.
Diketahui, berdasarkan data DPMPTSP, terdapat lima sektor penyumbang dana investasi terbesar. Pertama, sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp 77 miliar. Kedua, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 76 miliar. Ketiga, sektor industri lainnya Rp 51 miliar. Keempat, sektor pertambangan Rp 31 miliar. Kelima, sektor perdagangan dan reparasi Rp 10 miliar.
Selain itu, DPMPTSP Lebak mencatat realisasi investasi dari empat negara yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Empat negara penyumbang investasi terbesar adalah Korea Selatan sebesar Rp 48 miliar, Malaysia Rp 1 miliar, Tiongkok Rp 741 juta, dan Thailand Rp 27 juta.
Erwin menyebutkan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari awal tahun 2025. Menurutnya, hasil ini menunjukkan progres positif untuk kemajuan investasi di Kabupaten Lebak.
“Sampai saat ini, iklim investasi di Kabupaten Lebak berjalan baik dan kondusif. Semuanya berjalan aman dan berkembang di masing-masing sektor,” terangnya.
Ia berharap capaian realisasi ini dapat memacu investor lain untuk menanamkan modal di Kabupaten Lebak. “Semoga semakin banyak investor datang ke Lebak dan semakin banyak lapangan pekerjaan yang terbuka di sini,” pungkasnya.
Editor: Merwanda