SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Jumat, 09 Mei 2025 merupakan momen yang sangat dinantikan oleh Wakil Bupati Terpilih pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) pilkada Kabupaten Serang 2025 Najib Hamas.
Karena setelah proses pilkada yang panjang ia bersama Bupati Terpilih Ratu Rachmatu Zakiyah bisa bernafas lega. Kemenangan telah di Pilkada dan PSU akhirnya bisa dilegitimasi melalui penetapan oleh KPU Kabupaten Serang di hari itu.
Rangkaian panjang Pilkada Kabupaten Serang telah resmi usai. Hal itu menyusul telah ditetapkannya Bupati dan Wakil Bupati terpilih oleh KPU Kabupaten Serang pada Jumat 09 Mei 2025.
Pada momen penetapan itu, hadir sosok pria kelahiran tahun 1968 yang merupakan sosok politisi senior dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia adalah Najib Hamas yang merupakan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Serang berdasarkan hasil Pilkada serentak 2024 maupun PSU Kabupaten Serang 2025.
Dibalik kesuksesannya di Pilkada Kabupaten Serang, ada banyak lika-liku perjalanan karirnya hingga menghantarkannya sebagai Wakil Bupati Serang terpilih.
Pria kelahiran Brebes 1968 itu pun kemudian menceritakan perjalanan kisahnya sampai akhirnya bisa ada di Kabupaten Serang hingga akhirnya bisa menjadi orang nomor dua di Kabupaten Serang.
Najib Hamas menceritakan jika ia terlahir dan dibesarkan dari keluarga sederhana yakni ayahnya yang merupakan seorang guru dan ibunya yang merupakan Ibu Rumah Tangga.
Menjadi seorang politisi atau bahkan seorang wakil bupati tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Najib Kecil.
Namun, pengaruh organisasi pada saat mengenyam pendidikan sekolah yakni sebagai aktifis Pelajar Islam Indonesia (PII) hingga menjadi aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat berkuliah, membentuk pola fikirnya agar bisa berguna bagi masyarakat banyak.
“Sejak sekolah memang karena sudah aktif di organisasi jadi mindset saya itu terbentuk agar bagaimana kita hidup dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Apalagi kalau kita baca hadis Nabi kan sebaik-baik manusia, itu adalah yang paling berikan manfaat kepada orang lain,” tuturnya, Rabu 14 Mei 2025.
Najib menceritakan, setelah ia menamatkan Pendidikan di SMA 1 Purwokerto, ia kemudain berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pedidikan S1 di Universita Terbuka di UPJJ Jakarta.
Ia mengatakan, setelah menamatkan pendidikan S1 nya, ia kemudian bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta dan kemudian setelah itu ia hijrah ke Kota Baja Cilegon untuk bekerja di sebuah perusahaan konstruksi. “Waktu itu tanggal 14 April tahun 1994 bekerja di Cilegon sampai 1997 akhir,” jelasnya.
Namun adanya krisis moneter yang terjadi pada masa itu membuatnya kemudian harus berhenti dari pekerjaannya. Ia kemudian memutuskan untuk berwirausaha di bidang konstruksi. Selain itu, jiwa organisasi yang masih melekat membuatnya juga aktif di berbagai organisasi. “Jadi saat itu aktif juga sebagai relawan tanggap bencana di beberapa lembaga,” terangnya.
Setelah lama berkecimpung di dunia usaha dan lembaga sosial, kemudian munculah kesadaran mengenai pentingnya untuk masuk ke dunia politik. Pasalnya, ada beberapa permasalahan masyarakat yang hanya bisa diselesaikan melalui kebijakan politik.
“Semakin sering kita keliling di masyarakat, itu banyak hal yang memang ada ruang-ruang yang bisa dilaksanakan hanya oleh sebuah yayasan dan hanya bisa diselesaikan melalui kebijakan politik begitu. Contohnya misalkan zaman itu kan jalan masih banyak yang rusak ya di Kabupaten Serang,” ujarnya.
Barulah setelah melihat persoalan yang nyata di masyarakat, pada tahun 1998 ia kemudian memutuskan untuk terjun di dunia politik. Saat itu ia bergabung dengan partai keadilan dan menjadi ketua PK Kecamatan Serang. Barulah, di tahun 1999 ia kemudian resmi menjadi Calon Legislatif (Caleg) di partai keadilan.
Namun di debut pertammanya di kancah politik itu tidak begitu berjalan mulus. Pasalnya Partai Keadilan kala itu hanya memperoleh satu kursi dan diutuslah ketua DPC Partai Keadilan H Yahya Sanwani untuk duduk sebagai wakil rakyat. Saat itu belum ada pemekaran Kabupaten Serang.
Meski hasil di Pileg pertama tidak begitu memusakan, tidak mematahkan semangat Najib Hamas. Ia kemudian kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Rakyat pada tahun 2004 di Dapil 4 Kabupaten Serang yang membawahi tujuh kecamatan. Ia pun berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat dan berhasil menjadi anggota legislatif di Kabupaten Serang selama dua periode yakni dari 2004 sampai 2014.
Tak hanya itu, Najib Hamas juga di periode selanjutnya berhasil menjadi anggota DPRD Provinsi Banten periode 2014-2019.
Bahkan pada tahun 2018 lalu, Najib Hamas juga sempat diusung ikut Pemilihan Walikota Serang. Namun saat itu, tidak ada partai politik lainnya selain PKS yang mengsung beliau. Alhasil, ia pun tidak jadi berlaga di Pilwalkot.
Di periode selanjutnya, Najib Hamas juga pernah mensosialisasikan diri sebagai Calon Bupati Serang di tahun 2020. Namun saat itu ia pun tak bisa berlaga karena tidak mendapatkan dukungan dari Parpol lainnya.
Meskipun pernah gagal selama dua kali dan tidak mendapatkan dukungan dari partai lainnya untuk ikut kontestasi Pilkada tak mematahkan semangatnya untuk mengabdi ke masyarakat melalui jalur politik.
Di tahun 2024 merupakan momentum yang tepat pun datang bagi dirinya untuk ikut kontestasi Pilkada. Saat itu, Najib Hamas dipinang oleh Ratu Rachmatu Zakiyah untuk menjadi wakilnya.
Meakipun saat itu pasangan ini tidak diunggulkan karena kalah popularitaa dari lawannya yakni Andika Hazrumy yang notabennya merupakan mantan wakil gubernur, namun semangat juangnya dan perjuangan kerasnya akhirnya membuahkan hasil.
Pada pelaksan Pilkada 2024 Zakiyah-Najib meraih perolehan suara yang cukup dominan. Meskipun saat itu hasilnya digugat dan harus ada Pilkada Ulang di tahun 2025, tak menggoyahkan kemenangan Zakiyah Najib.
“Pejuang sejati itu harus siap mati berkali-kali untuk hidup selamanya gitu. Maksudnya nya apa? Bahwa dalam berpolitik ya itu memang paradigmanya adalah bagaimana kita ini dipercaya oleh publik. Jadi logikanya adalah logika publik, bukan logika secara pribadi. Oleh karena itu kita diajarkan di organisasi sejak SMA, sejak kuliah bahwa seorang aktivis kita harus siap berjuang dalam jangka waktu lama, sehingga kita harus punya motivasi bahwa kita harus apa namanya sabar dalam berproses itu,” tegasnya.
Ia mengatakan jika momentum, peluang dan kesempatan harus dikejar jangan sampai terlewatkan. Peluang itulah yang akhirnya membawanya di titik seperti saat ini.
Ia pun kemudian berpesan kepada pemuda agar jangan mudah menyerah terhadap impian dan cita-cita yang dimiliki. Ia mengajak agar generasi muda mau terus mengejar cita-citanya meskipun harus mendapatkan kegagalan di awal.
“Seorang milenial atau pemuda itu harus punya jiwa fight, pejuang. Jadi, harus punya jiwa survival. Nah, jiwa survival ini untuk menghadapi masa depan yang semakin sulit,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak