SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Dinkes Kabupaten Serang menemukan 113 Kasus HIV/Aids akibat perilaku seks menyimpang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan telah men-screening kelompok masyarakat kategori rentan.
Hasilnya, pihaknya mendapati ada 113 kasus HIV/AIDS baru selama Januari hingga September 2025.
“Ada 113 kasus HIV baru, kalau tahun lalu sampai Desember kita menemukan ada sebanyak 125 kasus,” katanya, Senin 4 November 2025.
Ia mengungkapkan, temuan kasus terbanyak di puskesmas Kramatwatu. “Belum tentu penduduk Kramat ya, bisa jadi karena screening yang dilakukan bagus,” ujarnya.
Dikatakan Istianah, salah satu faktor yang paling banyak mengakibatkan HIV/AIDS ialah perilaku seks menyimpang yakni lelaki seks lelaki.
“Kita tahu penularan HIV/AIDS itu terbanyak melalui memang hubungan seksual yang tidak sehat seperti seks bebas. Jadi, hubungan seksual dengan orang yang beresiko tinggi, itu meningkatkan faktor resiko penularan,” tegasnya.
Selain melalui hubungan seksual, penyakit HIV/AIDS juga dapat menular melalui darah. Bahkan, seorang ibu pengidap HIV/AIDS bisa menularkan penyakitnya ke bayi yang ia kandung.
“Makanya kita lakukan skrining keapada Ibu hamil. Supaya apa? Jangan sampai lahir bayi-bayi di Kabupaten Serang dengan HIV positif,” ujarnya.
Apabila nantinya ibu hamil ternyata mengidap penyakit HIV/AIDS, maka mereka akan diminta untuk meminum obat untuk menekan jumlah virus dalam tubuh. “Sehingga dia tidak menularkan ke bayinya,” ujarnya.
Mirisnya, kasus HIV/AIDS banyak ditemukan pada kelompok masyarakat yang berada di usia produktif. “Beraneka ragan, namun kebanyakan usia produktif yang memang sudah aktif secara seksual,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya penularan, pihaknya meminta agar masyarakat tidak melakukan seks bebas atau melakukan perilaku seks yang menyimpang.
“Sebaiknya setiap pada satu pasangan saja. Kalau memang tidak bisa minimal menggunakan kondom,” ujarnya.
Lebih lanjut, istianah juga meminta agar masyarakat bisa menjauhi narkoba. Karena salah satu penularan juga diakibatkan oleh penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Agung S Pambudi











