CILEGON – Tokoh masyarakat di Cilegon yang juga menjabat Ketua Umum PB Al-Khairiyah, Ali Mujahidin angkat bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang menyeret Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi sebagai tersangka.
Mumu sapaan akrab Ali Mujahidin mengapresiasi profesionalitas kinerja KPK dalam menangani perkara korupsi didaerah khususnya di Cilegon. Ia memohon KPK dapat lebih mengembangkan perkara perkara korupsi di Cilegon yang lebih luas dan lebih besar lagi.
“Persoalan korupsi di Cilegon selama ini memang diduga sangat kronis dan akut. Sejak pertama berdiri, Kota Cilegon memiliki 2 Walikota dan kedua-duanya ternyata berurusan dengan KPK,” ujarnya saat ditemui sejumlah wartawan di Jungle Park, Cilegon, Senin (25/9).
Ia mengatakan Iman Ariyadi serta lima orang lainnya yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan menyuap terkait perizinan Amdal pembangunan mall Transmart Cilegon merupakan fakta dan realitas yang tidak dapat dipungkiri. Hal itu sudah memalukan citra Kota Cilegon bagi masyarakat Cilegon yang dinilai oleh pihak diluar Cilegon.
“Apalagi korupsi kali ini terkait persoalan perizinan yang tentu saja dampaknya tidak baik bagi pertumbuhan investasi di Cilegon. Sebetulnya sudah lama isu pungli dan sulitnya perizinan di Cilegon ini menjadi perbincangan dikalangan pengusaha dan para investor,” katanya.
Mumu berharap kepada para pegawai PNS Cilegon agar tidak terpengaruh dengan peristiwa yang sudah terjadi ini. Ia mengaku mendoakan agar jangan sampai ada PNS dipaksa yang dikorbankan untuk mengamankan kebijakan pimpinan dan syahwat penguasa yang berpotensi menjerumuskan. “Kami yakin PNS Cilegon bekerja dengan baik meski penguasanya diduga berprilaku tidak baik,” tuturnya. (Riko Budi Santoso/rikosabita@gmail.com)