SERANG – Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Tri Hesty mengunjungi Susanto, ayah dari Adrian. Pria yang rela menjual ginjalnya demi operasi sang anak yang terkena penyakit Hepatitis B dan harus menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, Selasa (24/11/2015).
Tri yang ditemani oleh dokter spesialis hati dan anak dr Fatima Safira sengaja datang untuk melihat kondisi Adrian secara langsung yang dikabarkan keadaannya semakin memburuk. “Kita sendiri akan berkordinasi dengan BPJS Banten tentang pengobatan untuk Adrian agar segera mendapatkan penanganan medis yang maksimal,” kata dr Tri Hesty.
Terkait kondisi Adrian, sebagai dokter spesialis anak, dr Fatima Safira menjelaskan keadaan bocah asal Pandeglang tersebut harus segera mendapatkan pelayanan intensif dan pemeriksaan terkait penyebab penyakitnya. “Itu perlu dilakukan karena penyebabnya belum ditemukan dan untuk dilakukan operasi pencangkokan hati pun harus dilakukan pemeriksaan dan peningkatan gizi Adrian. Dia mengalami gizi buruk,” kata dr Fatima.
Saat ini kondisi adrian sendiri tengah dirawat di RSUD Banten untuk dilakukan peningkatan gizi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Susanto, ayah dari Adrian yang sebelumnya menawarkan ginjalnya kepada Presiden Joko Widodo untuk dibeli senilai Rp1,2 miliar demi mengobati penyakit hepatitis anaknya, mengaku membutuhkan uluran dan perhatian serius pemerintah. “Saya sudah melakukan apapun demi kesembuhan anak saya. Saya harap pemerintah mau memberikan bantuan untuk anak saya yang saat ini sedang sakit,” katanya.
Warga Kampung Kalapa Cagak, RT 01 RW 07, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten ini sangat berharap Pemprov Banten maupun pemerintah pusat mendengar keluh kesahnya tersebut. (Bayu)