SERANG – Tim Juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2019 menggelar rapat pleno menentukan pemenang lomba, di Lantai 3 Ruang Rapat Graha Pena Radar Banten, Rabu (18/12).
Penentuan pemenang LKBA di tahun perdana ini berjalan alot, disebabkan ketatnya akumulasi nilai dari sepuluh tim juri yang telah melakukan penilaian.
Pantauan Radar Banten, suasana rapat pleno tim juri langsung berjalan serius. Kendati pun sesekali terlihat suasana penuh keakraban.
Masing-masing tim juri memaparkan tiap akumulasi penilaian. Terlebih perwakilan tiap unsur tim penilai memberikan pandangan terkait teknis rekapitulasi penilaian. Setelah itu tiap tim juri memberikan masukan dan laporannya.
Pembahasan yang diperkirakan selesai hingga makan siang, tetapi ternyata dilanjut hingga sore hari. Pembahasan menentukan masing-masing juara tiap kategori penilaian.
Hadir dalam pleno tersebut dari berbagai unsur tim juri, unsur Pemkab Serang, Polda Banten, Korem 064 Maulana Yusuf Serang, Radar Banten, dan aktivis lingkungan. Rapat dipandu Dewan Redaksi Radar Banten M Widodo didampingi Pemimpin Redaksi Radar Banten Delfion Saputra.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang Nasir Al Afghani mengatakan, rapat pleno yang terdiri dari sepuluh tim juri menetapkan pemenang lomba. Ia pun mengaku dalam prosesnya mengalami kesulitan atau alot.
“Sangat alot karena hampir semua desa bagus-bagus (berdasarkan penilaian tim juri,” ujarnya kepada Radar Banten.
Pria yang akrab disapa Nasir itu menjelaskan, tim juri dalam proses penilaian dan hasil akhir harus mampu menyesuaikan dengan indikator penilaian yang telah ditetapkan. Ada sekira 50-an desa yang digodok masuk nominasi dan akan menjadi pemenang lomba.
“Lainnya, memang karena ini tahun pertama pelaksanaan LKBA, ada beberapa teknis yang belum sempurna. Namun dengan kebersamaan, alhamdulillah, kita ambil kesepakatan sesuai dengan indikator-indikator yang ada,” terangnya.
Kendati demikian, Nasir mengatakan, LKBA Kabupaten Serang yang merupakan terobosan dan gagasan bersama dari Pemkab Serang, Polda Banten, Korem 064 Maulana Yusuf Serang dan Radar Banten ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat gotong-royong. “Bukan hanya sekadar lomba, tetapi bagaimana mendorong sustainability gotong royong sebagai tradisi masyarakat agar tetap menjalin silaturahmi sehingga rasa aman dan bersih bisa terlaksana,” katanya.
Sementara itu, koordinator tim juri dari unsur Korem 064 Mayor Infanteri Uung Nugraha mengakui, penentuan juara berjalan alot, penyebabnya persaingan nilai antarpeserta relatif dekat. Ditambah, update nilai yang ada di tiap tim juri belum diakumulasi.
“Yang terlihat alot, update nilai yang sudah ada, belum diakumulasi keseluruhan sehingga penentuan juara lima besar membutuhkan keakuratan. Persaingan nilai juga dekat,” katanya.
Tak jauh berbeda dengan Uung. koordinator tim juri unsur Polda Banten Kompol Alimuda Pulungan mengatakan, sempat terjadi perbedaan pendapat pada rapat pleno tim juri sehingga membuat suasana rapat terlihat alot. “Memang tadi terjadi perbedaan pendapat, misalnya ada jumlah penilaian yang sama. Tapi, hal itu dapat diurai dan diselesaikan. Tinggal diumumkan oleh panitia,” terangnya.
Ia pun berharap, ke depan dengan LKBA mendorong masyarakat sadar hukum dan terbangun sistem kegotongroyongan dalam rangka membangun sistem sadar lingkungan dan sadar keamanan.
114 DESA TERIMA PENGHARGAAN
Tak kurang 114 dari 326 desa yang ada di Kabupaten Serang bakal meraih penghargaan dalam Award LKBA Kabupaten Serang 2019 yang digelar di Tenis Indoor, Pemkab Serang, Jumat (20/12). Selain Best of The Best LKBA 2019, ada dua kategori lainnya, masing-masing enam desa berkembang dan desa pemula.
“Tim juri hari ini (kemarin-red) menggelar rapat pleno LKBA Kabupaten Serang 2019. Rapat berjalan dinamis untuk menentukan juara umum kategori desa berkembang, dan juara umum desa pemula,” ujar koordinator tim juri Radar Banten M Widodo.
Widodo yang juga Dewan Redaksi Radar Banten itu menjelaskan, dari nilai yang masuk sangat dinamis. Kata dia, penilaian tertinggi bisa dilihat dari medsos Radar Banten yang terus di update.
“Kita bisa melihat kampungnya begitu indah-indah. Bersih, hijau, asri dan berbunga,” katanya.
“Ada lima puluhan desa yang bakal mendapatkan kategori dan 114 desa yang bakal menerima penghargaan. Tapi, tidak otomatis semua desa meraih, ada desa yang masuk di semua kategori juga ada,” imbuhnya.
Widodo mengatakan, pengumuman pemenang lomba akan dilakukan di Tenis Indoor Pemkab Serang. Namun, sebelum ke acara puncak, tim juri akan melakukan verifikasi kepada empat desa yang nilainya tertinggi yang bakal menjadi best of the best.
“Apakah memang desa itu layak menjadi yang terbaik atau
tidak. Akan dilakukan oleh koordinator tim dari masing-masing instansi,” terangnya.
Senada dikatakan Widodo. Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa Nasir Al Afghani mengatakan, untuk keakuratan penilaian pihaknya akan turun melakukan verifikasi pada empat desa yang masuk best of the best pada LKBA 2019. “Besok (hari ini-red) kami akan turun langsung melakukan verifikasi,” tandasnya. (fdr/air/ira)