SERANG – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten akan mengganti sekitar 2.000 kWh meter yang rusak atau hilang akibat banjir di Banten. Penggantian kWh ini akan diberikan secara gratis oleh PLN.
General Manager PLN UID Banten Doddy Pangaribuan mengatakan, penggantian kWh meter gratis ini sebagai bentuk simpati PLN kepada pelanggan terdampak bencana. Di samping itu, kWh meter merupakan aset milik PLN yang diletakkan di rumah atau bangunan milik pelanggan. Sementara pelanggan berkewajiban untuk menjaganya agar tetap berdungsi dengan baik.
“Kami memahami bahwa hilang ataj rusaknya kWh meter akibat bencana bukan akibat tidak dijaga oleh pelanggan,” katanya, akhir pekan lalu.
Ia mengungkapkan, daerah yang paling banyak terdampak akibat banjir ini di Tangerang Raya dan Lebak. “Pendataan terus dilakukan,” ungkapnya.
Menurutnya, pelanggan yang kWh-nya mengalami kerusakan tinggal lapor ke pelayanan PLN terdekat secara langsung maupun via contact center. Saat ini, PLN UID Banten tengah melakukan pendataan dilakukan bersamaan dengan pemulihan pasokan listrik. “Saat gardu-gardu akan dinyalakan, kWh meter diperiksa satu per satu apakah masih layak atau berfungsi.
“Apabila masih baik, tidak perlu diganti. Apabila rumah bangunan rusak atau hanyut, kWh meter tentu perlu dipasang atau ganti baru,” katanya.
Menurutnya, dengan penggantian kWh rusak ini, pelanggan menjadi lebih hemat pengeluaran. Jika harus mengganti sendiri dikenakan biaya sekitar Rp400 ribu. “Dengan begini, pelanggan menjadi lebih hemat pengeluaran,” tuturnya.
Untuk pengadaan penggantian kWh gratis ini, PLN UID Banten menganggarkan sekitar Rp1 miliar. Penggadaan ini diambil dari anggaran operasi darurat kebencanaan. Saat ini, masih ada sekitar 14 gardu yang padam di Kabupaten Lebak akibat terjangan banjir pada awal Januari 2020. Masih padamnya gardu ini terkait infrastruktur yang belum memadai. (Susi K)