SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 968,66 hektare (Ha) lahan persawahan komoditas padi di wilayah Provinsi Banten mengalami Puso alias gagal panen. Ratusan hektare padi itu mengalami puso dampak dari bencana banjir yang merendam wilayah Banten pada periode bulan Desember 2022 hingga Maret 2023.
Data itu diketahui setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendataan lahan pertanian komoditas padi yang terdampak bencana banjir dalam periode empat bulan terakhir ini.
Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Supiana mengatakan, berdasarkan data yang pihaknya peroleh dari instansi terkait, sedikitnya terdapat lima daerah yang terdampak banjir pada periode itu.
“Kemarin kita lakukan rapat yang dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Banten, kemudian juga BPBD dari Kabupaten dan Kota. Pada rapat itu kita melakukan sinkronisasi data terutama data lahan pertanian yang mengalami puso akibat banjir, ” kata Nana kepada Radar Banten, Minggu 26 Maret 2023.
Nana mengatakan, kelima daerah itu yakni Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tanggerang dan Kota Serang.
Menurut data yang pihaknya peroleh, total ada 6.2147 Ha lahan pertanian yang terdampak oleh banjir dengan 968,66 Ha lahan padi mengalami puso. Berdasarkan laporan, dari ke lima daerah itu, Kabupaten Pandeglang mengalami kerugian paling banyak dengan total lahan terkena banjir mencapai 3869,5 Ha yang mana, 430 Ha diantatanya mengalami puso.
“Data awal memang yang tersampaikan ke BNPB itu baru dari kabupaten Pandeglang tapi setelah kita lakukan koordinasi ternyata ada di beberapa Kabupaten Kota juga yang belum masuk, sehingga itu bisa nanti diusulkan ulang atau usulan tambahan dari data-data yang sebelumnya sudah masuk ke BNPB,” kata Nana.
Ia menerangkan, data kerusakan dampak bencana banjir dari akhir tahun 2022 hingga bulan Maret 2023 itu akan disampaikan langsung ke BNPB.
“Kebetulan ada program terkait dengan penanganan gagal panen akibat banjir ini di seluruh Indonesia, bukan hanya di Banten,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Aas Arbi