SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten terus melakukan upaya dalam meningkatkan kapasitas jaringan komunikasi penanganan darurat bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, Jaringan Komunikasi Penanganan Darurat Bencana adalah infrastruktur yang dirancang untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam penanggulangan bencana.
Jaringan ini meliputi perangkat keras, perangkat lunak, protokol, dan prosedur yang digunakan untuk memantau, mengelola, dan merespons situasi darurat dengan cepat dan efisien.
“Hal ini menjadi sangat penting karena memungkinkan para petugas penanganan bencana untuk berkomunikasi dengan cepat dan efektif, melakukan koordinasi antarunit dan instansi, menyampaikan informasi penting kepada masyarakat, serta mengorganisir respon darurat secara efisien. Dalam situasi darurat, komunikasi yang baik dapat menyelamatkan nyawa, mengurangi kerusakan, dan mempercepat pemulihan,” ujar Nana, Minggu 31 Maret 2024.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitasnya dengan cara membangun infrastruktur komunikasi yang tahan terhadap bencana, seperti penggunaan teknologi satelit dan sistem redundansi untuk mengatasi gangguan jaringan.
Menetapkan protokol dan standar komunikasi yang jelas dan terstandarisasi untuk memastikan interoperabilitas antarlembaga dan unit yang berbeda. Memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk memetakan dan memonitor bencana, serta untuk mengkoordinasikan respon darurat secara efektif.
“Bahwa kita lakukan upaya-upaya perbaikan dalam hal pelayanan penanggulangan bencana serta informasi itu dalam kondisi apapun kita tetap tersampaikan. Walaupun memang harus kita ketahui kecepatan memberikan informasi ini harus terus kita tingkatkan,” ungkapnya.
Selain itu, BPBD juga membangun kerjasama antara pihak terkait, termasuk lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, untuk meningkatkan kolaborasi dalam pertukaran informasi dan koordinasi respon darurat.
“Tidak ada alasan siapapun yang cepat melihat terjadinya kejadian bencana dan terjadi di lokasi/tempat masing-masing maka diinformasikan sehingga penanganannya juga bisa lebih cepat,” tuturnya.
Selain itu, belajar dari gempa yang terjadi di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak serta bencana yang lainnya, Nana meminta agar setiap daerah kabupaten/kota memperkuat rasa solidaritas dan gotong royong dalam menangani bencana.
“Pemda juga bisa bekerja sama dengan TNI/Polri dalam penanganan bencana dan memanfaatkan anggaran yang telah diberikan oleh pemerintah,” pungkasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Aas Arbi