CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID – Selama caturwulan satu 2023, yaitu dari Januari hingga April, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Merak kumpulkan penerimaan sebesar Rp1,176 triliun.
Penerimaan tersebut diperoleh dari beberapa jenis sektor kepabeanan dan cukai, antara lain bea masuk (BM), cukai, dan bea keluar (BK).
Kepala Bea Cukai Merak Beni Novri menjelaskan, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Merak menjadi salah satu Kantor yang menjalankan fungsi penerimaan negara dengan mencatat realisasi penerimaan pada sektor kepabeanan dan cukai.
Bea Cukai Merak mencatatkan penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai selama caturwulan I tahun 2023 sebesar Rp. 1.176.079.635.663.
Jumlah penerimaan itu meruapakan 40,10 persen dari target penerimaan yang telah ditetapkan di tahun ini.
Lebih lanjut Beni menjelaskan, realisasi penerimaan tersebut terdiri dari penerimaan Bea Masuk sebesar Rp. 1.050.579.234.663 atau 38,70 persen dari target, Bea Keluar sebesar Rp. 1.412.274.000 atau 7,75 persen dari target dan realisasi cukai sebesar Rp. 124.088.127.000 atau 62,04 persen dari target ditetapkan.
“Penerimaan sektor Pabean dan Cukai per 30 April 2023 dibanding 30 April 2022 mengalami peningkatan dari 1.027,2 Miliar menjadi 1.176,09 Miliar, dari hasil tersebut terdapat pertumbuhan sebesar 14,5 persen dengan rIncan penerimaan Bea Masuk tumbuh sebesar 10,06 persen, dan penerimaan cukai tumbuh sebesar 229,48 persen.
Tumbuhnya penerimaan Bea Masuk didorong oleh pertumbuhan kinerja impor nasional yang masuk melalui pelabuhan di Banten yang didominasi oleh komoditi jenis curah, terutama sektor migas (LPG), kebutuhan bahan baku industri sektor kimia, raw sugar, besi dan baja dan pakan ternak.
Untuk sektor cukai juga mengalami pertumbuhan penerimaan negara karena didorong oleh tumbuhnya permintaan dari daerah-daerah pariwisata, strategi marketing, dan dampak gencarnya pengawasan yang dilakukan oleh petugas sehingga penggunaan barang-barang legal meningkat dibandingkan dengan yang ilegal.
Sedangkan untuk sektor bea keluar ditunjang oleh kegiatan ekspor non migas berupa hasil CPO dan turunannya, yang ekspornya dilakukan oleh perusahaan pengolahan kelapa sawit yang berada di Cilegon dan Serang.
Bea Cukai Merak yang memiliki fungsi sebagai fasilitator perdagangan dan industri asistensi dalam memberikan pelayanan dan asistensi secara terus-menerus dalam mendukung pertumbuhan industri dan perdagangan di wilayah pengawasan dan pelayanan Bea Cukai Merak.
Berbagai strategi telah Bea Cukai Merak upayakan secara maksimal untuk mencapai target penerimaan negara yang telah ditetapkan.
“Dukungan dari seluruh instansi dan stakeholder dapat memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kinerja penerimaan dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun nasional, Bea Cukai Merak yakin dengan kerja keras akan mampu untuk mencapai target penerimaan 2023 yang telah diamanahkan,” papar Beni.
Reporter Bayu Mulyana
Editor: Ahmad Lutfi