TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang sudah melakukan kegiatan sosialisasi pendataan pelaku usaha pangan segar asal tumbuhan di wilayah Kabupaten Tangerang.
Pendataan dilakukan untuk pengamanan keamanan pangan segar asal tumbuhan.
Sebanyak 60 pelaku usaha dan penyuluh pendamping kelompok tani dilakukan bimbingan pendataan pelaku usaha pangan segar asal tumbuhan
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, mengungkapkan bahwa pelaku usaha pangan segar asal tumbuhan merupakan pelaku usaha yang menjual, memproduksi, dan mendistribusikan pangan segar dan tumbuhan.
Kata Asep, para pelaku usaha pangan biasanya produk mereka dapat dikonsumsi langsung atau menjadi bahan baku pangan olahan seperti, beras, sayur segar, buah segar, biji kopi segar, kacang-kacangan, dan lainnya.
“Nah, dengan adanya keamanan pangan yang aman bisa berimplikasi pada terciptanya kondisi anak-anak kita yang lebih sehat,” ujarnya, Kamis 26 Oktober 2023.
Asep menuturkan, melalui pendataan dan pemetaan terhadap pelaku usaha pangan, bisa memudahkan pengawasan dan pembinaan di berbagai wilayah untuk menjaga mutu dan keamanan pangan.
Pihaknya juga akan melakukan identifikasi profil pelaku usaha dan memvalidasi.
Jika semua data sudah sesuai, maka pelaku usaha akan diberikan nomor pendataan sertifikat pendataan yang di keluarkan oleh DPKP Kabupaten Tangerang.
Asep menambahkan, dengan adanya legalitas penjualan produk pertanian, diharapkan dapat meningkatkan harga jual yang akan berimbas pada kenaikan kesejahteraan pelaku usaha atau petani.
“Kami berharap, dengan adanya kegiatan sosialisasi kemarin tersebut, para pelaku usaha bisa memanfaatkan ilmu yang kami berikan kepada mereka agar lebih sejahtera lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada DPKP Kabupaten Tangerang, Abdul Munir menambahkan, kegiatan sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pendataan pelaku usaha pelaku usaha guna menjamin keamanan pangan.
“Adanya sosialisasi itu diharapkan pengetahuan dan wawasan pelaku usaha dapat meningkatkan, terutama terkait dengan keamanan dan mutu pangan segar asal,” ujarnya. (*)
Reporter: Mulyadi
Editor: Agus Priwandono