LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Nasib nahas yang dialami 4 nelayan di antaranya Ardi, Acil, Anggi dan Masita yang ditemukan terdampar di perairan Kulon Progo Selatan Pantai Glagah sekira pukul 21.00 WIB, Rabu 13 Maret 2024.
Dari empat nelayan tersebut merupakan warga Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Dari empat orang korban, ada dua korban selamat yakni Acil dan Marsita sedangkan dua nelayan hilang adalah Anggi dan Ardi hingga saat ini belum ditemukan.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten Heru Amir mengatakan, empat nelayan tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) dari KM Mugi Jaya Binuangeun, Kecamatan Wanasalamm.
“Pada hari Jumat tanggal 08 Januari 2024 sekira Pukul 15.30 WIB kapal KM. Mugi Jaya berangkat dari Pelabuhan Perikanan Binuangeun dengan jumlah awak Kapal 4 orang,” kata Heru, Kamis 14 Maret 2024.
Ia mengungkapkan, empat nelayan tersebut berangkat dengan membawa bekal secukupnya. Seharusnya empat nelayan sudah tiba ke Pelabuhan Perikanan Binuangeun.
“Dengan membawa bekal untuk kebutuhan dua hari di laut direncanakan hari ini Minggu (10/3) Kapal KM. Mugi Jaya seharusnya sudah tiba di Binuangeun pada siang hari namun hingga malam belum ada tanda-tanda kapal KM. Mugi Jaya kembali ke Binuangen. Selanjutnya keluarga para awak kapal mendatangi MUP Binuangeun untuk melaporkan kejadian tersebut,” jelas Heru Amir.
Sempat hilang selama enam hari, Basarnas Banten mendapatkan kabar bahwa korban ditemukan terdampar di perairan Kulon Progo Selatan Pantai Glagah sekira pukul 21.00 WIB, Rabu 13 Maret 2024.
Korban selamat diantaranya Acil dan Marsita langsung dibawa menggunakan ambulan dan dirujuk ke UGD Rumas Sakit (RS) Rizki Amalia Temon.
Amir menambahkan, dua nelayan tersebut masih dalam perawatan di rumah sakit. Hingga saat ini keduanya masih syok usai ditemukan terdampar di perairan Kulon Progo Selatan Pantai Glagah.
“Sementara korban masih shok, hanya bisa memberikan infomasi bahwa mereka kehabisan bahan bakar dan kapal di lego jangkar,” pungkasnya
Reporter: Nurandi
Editor: Aditya