PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mr. Dim atau Anggota DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah, yang sering disamakan mirip dengan Mr. Bean, menarik perhatian saat berjoget-joget di acara Gebrag Ngadu Beduk di Alun-alun Pandeglang.
Kemeriahan terjadi ketika Bupati Pandeglang Irna Narulita bersama Achmad Dimyati Natakusumah menyambangi ke setiap saung-saung atau kampung yang menjadi peserta sembari berjoget ala Mr. Dim di event tersebut dengan alunan beduk dan aransemen musik tradisional itu.
Kemeriahan terjadi saat Bupati Pandeglang, Irna Narulita bersama Achmad Dimyati Natakusumah mengunjungi setiap saung atau kampung peserta, sambil bergembira dan berjoget ala Mr. Dim, dalam acara tersebut yang dimeriahkan dengan alunan beduk musik tradisional.
Bahkan, pada satu kesempatan, saat memasuki saung berikutnya, Achmad Dimyati Natakusumah dengan hangat menggendong seorang bocah laki-laki dan mengajaknya berjoget bersama.
Ketika diwawancara terkait aksinya berjoget, Achmad Dimyati Natakusumah menyampaikan, suasana gembira seni Gebrag Ngadu Beduk ini menular, sehingga ia pun turut serta dalam keseruan tersebut. Ia juga menikmati berjoget seiring irama pukulan beduk yang dimainkan oleh peserta dari 20 kampung.
“Ya tadi kita lihat kan saya berkeliling, ya itu semua happy (senang), semua senang berjoget. Ya joget tadi itu gaya-nya Mr. Dim gayanya silat dan tadi menarik sekali,” ungkapnya, Minggu 21 April 2024.
Achmad Dimyati Natakusumah menyebut bahwa ia menggendong bocah laki-laki yang tidak menangis karena terlihat senang menyaksikan Gebrag Ngadu Beduk, sehingga diajaknya berjoget. Terlebih ia pun menyukai anak-anak kecil.
“Oh iya tadi saya lihat ada anak kecil dia senang, saya lihat dia tidak nangis, karena saya dekat dengan masyarakat yah saya seperti itu ingin menggendongnya,” katanya.
Achmad Dimyati Natakusumah menjelaskan pentingnya melestarikan kesenian tradisional Gebrag Ngadu Beduk. Ia menegaskan bahwa setiap tamu dari luar Provinsi Banten disambut dengan atraksi kesenian rampak beduk ini sebagai bagian dari budaya dan tradisi yang harus dijaga.
“Dan nanti kesenian rampak beduk ini akan kita kirim ke negara luar agar mereka tahu bahwa ada kesenian tradisional yang sangat menarik dan terinspirasi untuk menghibur masyarakat,” ucapnya.
“Jadi mudah-mudahan ini nanti bisa disosialisasikan dan kita akan dorong ini semua beduk-beduk ini ke luar negeri, karena memang memerlukan biaya yang cukup besar,” pungkasnya. (*)
Editor: Bayu Mulyana