PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–SMKN 2 Pandeglang turut ambil bagian dalam ajang bergengsi dalam event bLu cRu Yamaha Sunday Race (YSR) seri 1 yang diadakan di Sirkuit Mandalika pada 20-21 Juli 2024.
Gelaran balap satu merek tersebut nyatanya menarik banyak pecinta kecepatan untuk ‘unjuk gigi’ sekaligus menyalurkan hobi ngebutnya.
Bukan hanya tim balap profesional dan komunitas saja, tapi YSR 2024 ini juga mewadahi beberapa SMK binaan Yamaha yang memiliki kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) Divisi Racing sebagai wadah untuk ‘ujian praktek’ para siswa yang ingin menjadi mekanik andal dan pembalap profesional.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini menjadi salah satu SMK yang pertama kali hadir dan berlaga di gelaran balap bergengsi ini, dengan menggunakan nama tim Divisi Balap SMKN 2 Pandeglang.
Tak tanggung-tanggung, sekolah yang berada di Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang ini menurunkan 1 buah Yamaha YZF-R15 pada kelas R15 Community B.
Koordinator Divisi Balap SMKN 2 Pandeglang, Endang Novriatna, mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi sekolahnya dalam ajang Yamaha Sunday Race Seri 1 di Sirkuit Mandalika.
SMKN 2 Pandeglang adalah salah satu dari 745 SMK binaan Yamaha Indonesia yang menerima donasi 1 unit sepeda motor Yamaha YZF-R15 spek balap beserta mesinnya untuk keperluan praktik siswa. Di antara sekolah-sekolah binaan tersebut, terdapat 53 SMK di area Jabodetabek, termasuk SMKN 2 Pandeglang.
“Kami sebagai sekolah binaan Yamaha sangat bangga dapat menyalurkan bakat para siswa SMKN 2 Pandeglang di dunia balap motor secara resmi di atas lintasan sirkuit, serta mengembangkan kemampuan mereka sebagai teknisi motor balap profesional,” ungkap Endang saat dihubungi Radar Banten, Selasa, 23 Juli 2024.
Endang menjelaskan, persiapan menuju lintasan sirkuit Mandalika yang bertaraf internasional cukup menguras tenaga dan waktu. Namun, kerja keras mereka terbayar dengan berhasilnya motor balap YZF-R15 andalan mereka meraih podium juara kedua di Mandalika.
“Sangat penuh drama dan pengorbanan dan pastinya tidak luput dari dukungan kepala sekolah dan seluruh guru SMKN 2 Pandeglang,” jelasnya.
Lanjutnya, pada tanggal 12, motor balap dikirim terlebih dahulu ke sirkuit menggunakan towing. Sebelum balapan dimulai, dilakukan persiapan dengan membongkar mesin motor untuk diperiksa. Jika ditemukan kekurangan, spare part yang dibutuhkan akan dibeli dan ditambahkan.
Dalam kelas balap ini, tidak diperbolehkan menggunakan spek racing tertentu. Namun, ada beberapa pengecualian, seperti penggunaan ICU racing. Sebagai contoh, meskipun tim sudah menggunakan ICU racing, ICU tersebut akan diganti dengan yang telah disediakan oleh panitia ketika di Mandalika.
Ketika ditanya tentang perasaannya bisa diuji di lintasan bertaraf internasional, Endang menyatakan bahwa pihaknya merasa sangat bangga bisa mengangkat nama sekolah dan Kabupaten Pandeglang di dunia balap.
“Suatu kebanggaan buat kami bisa mengangkat nama sekolah kami dan Kabupaten Pandeglang di dunia balap nasional,” tuturnya.
Menurutnya, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi para siswa SMKN 2 Pandeglang untuk terus menyalurkan hobi dan bakat mereka, serta lebih banyak belajar di bidang mekanik dan otomotif. Selain itu, dia berharap prestasi ini bisa memberikan kebanggaan tersendiri bagi warga Pandeglang karena ada yang mewakili mereka di lintasan balap bertaraf internasional. (*)
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi