PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Siswa SDN Pasirkadu 1, Desa Pasirkadu, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang mendapatkan bantuan meja belajar sebanyak 100 buah dari PT Hutama Karya KSO.
Bantuan diberikan karena siswa SDN Pasirkadu 1 melaksanakan KBM menumpang di Majlis Ta’lim dan posyandu tanpa ada meja ataupun kursi dan alas karpet.
Siswa SDN Pasirkadu 1 terpaksa belajar di lantai karena kondisi gedung sekolahnya sudah tidak lagi aman dan nyaman ditempati lantaran berada di tengah-tengah proyek Jalan Tol Serang-Panimbang. Sehingga Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga bersama wali murid menyepakati merelokasi KBM menumpang di tiga majelis ta’lim dan satu posyandu.
Aktivitas KBM ngampar di Majlis Ta’lim dan posyandu sudah berjalan satu pekan dan mendapatkan perhatian dari kontraktor pelaksana proyek Jalan Tol Serang-Panimbang yaitu PT Hutama Karya. Dimana pada pekan kedua, tepatnya hari Senin, 5 Agustus 2024 menyerahkan bantuan berupa meja belajar sebanyak 100 buah.
Kepala SDN Pasirkadu 1 Oop Muhammad Ropik mengucapkan, syukur alhamdulillah dapat sumbangan dari pihak kontraktor pelaksana Jalan Tol Serang-Panimbang.
“Alhamdulillah, anak-anak di sini begitu senang. Begitu juga wali muridnya,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Senin, 5 Agustus 2024.
Anak-anak senang karena memang kondisi sebelumnya ruang kelas menumpang di majlis ta’lim dan posyandu belum ada apa-apanya. Belum tersedia meja buat belajar.
“Anak-anak belajarnya ngampar kalau bahasa sini ngadapang (telungkup atau tengkurap) karena belum ada meja. Tapi sekarang alhamdulillah, adanya bantuan ini anak-anak menjadi senang,” katanya.
Oop mengungkapkan, anak-anak saat ini masih menumpang belajar di majlis ta’lim dan posyandu karena memang gedung baru untuk relokasi belum selesai dibangun. Baru dimulai.
“Sudah masuk tahap penggalian tanah untuk pondasi. Harapan kami gedung baru untuk SDN Pasirkadu 1 cepat terlaksana,” katanya.
Manager Administrasi PT Hutama Karya KSO Nardi Djima mengatakan, ia dari KSO Hutama Karya.
“Melihat kondisi kegiatan belajar mengajar siswa tanpa meja kami merasa terpanggil. Sehingga kami memberikan bantuan berupa meja belajar untuk anak-anak sebanyak 100 buah meja,” katanya.
Selain meja buat belajar, ia juga menyerahkan bantuan berupa kipas angin sebanyak empat buah. Serta karpet untuk alas duduk.
“Insya Allah ini akan bermanfaat buat anak didik kita,” katanya.
Sebelumnya, Guru Kelas 6 SDN Pasirkadu 1 Sakim mengatakan, pada saat ini siswa SDN Pasirkadu 1 melaksanakan KBM di Majlis Ta’lim.
“Jadi kita belajar di tiga Majlis Talim, dan kemudian di Posyandu satunya,” katanya.
Sakim mengungkapkan, belajar di Majlis Ta’lim tidak membuat siswanya kendur dalam belajar. Sebagai guru ia tetap memberikan motivasi kepada anak agar tetap semangat.
“Walaupun dimanapun tempat kita belajar. Kita untuk mencari ilmu harus tetap semangat dimana saja,” katanya.
Oleh karena itu, Sakim menjelaskan, kalau untuk kegiatan belajar mengajar tetap berjalan lancar. Hanya saja memang kalau ditempat sebelumnya mengenakan kursi dan meja tapi di tempat sekarang harus ngampar.
“Jadi anak-anak belajar ngampar di lantai. Ada yang di mengenakan alas karpet dan lantai keramik,” katanya.
Relokasi KBM menggunakan Majlis Ta’lim dan satu posyandu merupakan hasil musyawarah bersama
“Jadi pada hari Sabtu kemarin itu, yang awalnya mau pindah KBM menumpang di SDN Pasirkadu 4, tidak jadi. Karena wali murid menolak dan meminta agar KBM dilaksanakan di Majlis Talim, dan posyandu,” katanya.
Majlis Ta’lim dan posyandu menjadi pilihan karena memang orangtua ingin anaknya sekolah dekat rumah. Kemudian tidak melaksanakan KBM sepulang dari siswa SDN Pasirkadu 4 yakni siang sampai sore hari.
“Orang tua menolak karena kalau sekolah sampai sore hari maka anaknya tidak dapat mengikuti belajar di Madrasah,” katanya.
Atas pertimbangan itu, orangtua menolak anaknya dipindah ke SDN Pasirkadu 4 karena kejauhan dan nantinya tidak bisa sekolah Madrasah.
“Kalau soal kejauhan sebetulnya dari pihak pelaksana proyek menawarkan transportasi antar jemput. Namun orang tua tetap menolak dan lebih memilih menempati Majlis Ta’lim dan posyandu karena dekat rumah,” katanya.
Editor: Abdul Rozak