KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID-Kepala SDIT AWWABIN, Isma Srihana membantah luka pelipis RZ, muridnya, bukan akibat tindak kekerasan murid lainnya. Kejadian itu tidak disengaja karena berebut alat kebersihan berupa sapu lantai.
“Peristiwa itu terjadi saat jam istirahat, yang di mana beberapa anak sedang melakukan piket kebersihan di hari Jumat 26 Juli 2024, lalu, ” ucapnya, Senin, 4 Agustus 2024.
Saat itu, kata Isma, beberapa anak tersebut berebut sapu karena sedang bercanda. KN, salah satu murid di SDIT AWWABIN tiba-tiba tangannya yang tengah berebut sapu terlepas dan mengenai bawah mata RZ, yang mengakibatkan luka.
“Namun seketika itu, pihak guru langsung memberikan pengobatan kepada RZ,” ungkap Isma.
Setelah itu, pihaknya memberikan informasi tersebut kepada keluarga RZ yang menjemputnya.
Namun kata Isma, pihak orang tua RZ meminta untuk dipertemukan oleh KN atau orang tuanya. Dan pihak sekolah bisa mempertemukan pada Senin, 29 Juli 2024.
“Kami panggil semua orang tuanya, baik orang tua RZ dan KN. Namun memang tidak kami pertemukan karena khawatir ada rasa emosi atas peristiwa itu, jadi kami panggil dilain jam,” terangnya.
Untuk sanksi, pihak sekolah juga telah memberikan sanksi kepada KN. Namun sanksi tersebut tidak di umumkan kepada orang tua RZ.
“Takutnya dengan sanksi itu di umumkan, ada dampak negatif kepada KN,” jelas Isma.
Kata Isma, orang tua KN meminta maaf kepada KY jika ada perlakuan kurang baik oleh anaknya KN. Orang tua KN akan mengikuti langkah dari sekolah dan akan bertanggung jawab atas kejadian itu.
“Iya, orang tua KN akan mengikuti langkah dari pihak sekolah, dan akan bertanggung jawab atas kejadian itu,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, RZ seorang siswi SDIT AWWABIN yang berada di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang diduga menjadi korban kekerasan teman sekelasnya.
Akibatnya, RZ yang saat kejadian tercatat sebagai siswi kelas 3 di SDIT AWWABIN tersebut terlihat memar dan luka dibawah plipis mata sebelah kiri.
Editor : Merwanda