TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) Jumardi menyoroti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten khususnya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Menurutnya, Pilkada di Kota Tangsel cukup unik, sebab terdapat perubahan dimenit-menit sebelum masa pendaftaran. Yang mana, bakal calon Walikota Tangsel – Wakil Walikota A Riza Patria-Marsel mundur, dan beralih mendukung pasangan Benyamin-Pilar yang diusung Golkar.
“Pasangan Benyamin – Pilar memiliki potensi yang kuat, tidak heran jika pasangan ini mendapatkan banyak dukungan,” kata Jumardi, Sabtu 31 Agustus 2024.
Dikatakannya, salah satu modal kuat yang dimiliki pasangan ini ialah keberhasilannya dalam membangun kota Tangsel saat masih aktif menjabat. Pasangan ini mempunyai trend yang positif dalam mewujudkan program yang telah dijalankan.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kota Tangsel, peningkatan SDM diwujudkan dengan melakukan rehabilitasi gedung sekolah.
Ada 48 gedung SD, 11 gedung SMP, bantuan Langsung Tunai atau BLT berupa Kompensasi BBM untuk 7.025 orang, serta berhasil menurunkan stunting dari 2,35% menjadi 1,15% berdasarkan perhitungan E-PPGBM, serta sosialisasi RW Mantap atau mandiri tahan pangan.
“Ini menjadi bekal bagi Benyamin – Pilar untuk maju pada pilkada serentak tahun 2024. Disisi lain, dukungan partai politik begitu kuat kepada pasangan Benyamin – Pilar. Hal ini menjadi modal besar untuk keberlangsungan proses demokrasi di Tangerang Selatan,” ungkapnya.
Diketahui, pada Pilkada Tangsel ini akan ada dua pasangan yang bertarung yakni Benyamin – Pilar yang diusung 17 partai politik, dan Ruhama-Shinta yang hanya diusung oleh PKS sendiri.
Lebih jauhnya, Dosen DKIP UHAMK ini memandang diperlukan pemahaman yang baik dan benar tentang para bakal calon yang menjadi peserta pada kontestasi Pilkada serentka ini. Dirinya pun berharap, para peserta dapat saling memperkenalkan diri kepada masyarakat, dengan membawa ide dan gagasan, bukan isu hoax ataupun ujaran kebencian terhadap pasangan lain, atau hanya membawa ‘amplop’.
“Perhelatan Pilkada serentak membawa catatan penting bagi pemilih, terutama pemilih pemula untuk memberikan suaranya. Mereka harus diberikan pemahaman mengenai visi misi atau gagasan dari bakal calon, sebab mereka akan memilih bakal calon yang menurut mereka tepat dan teruji,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak