RADARBANTEN.CO.ID – Penggunaan dompet digital semakin digemari oleh masyarakat, menggantikan penggunaan uang tunai. Kemudahan dalam bertransaksi dan berbagai promo menarik membuat dompet digital menjadi pilihan utama dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, peningkatan penggunaan dompet digital diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber. Banyak pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan celah ini untuk melakukan penipuan yang merugikan pengguna. Maraknya kasus judi online, pinjaman online ilegal (pinjol), dan penipuan daring menjadi tantangan besar bagi ekosistem ekonomi digital yang bersih dan aman.
Tokoh agama, Habib Husein Ja’far Al Hadar, yang akrab dikenal sebagai Habib Ja’far, turut memberikan pandangannya mengenai masalah ini. Habib Jafar memberikan saran khusus bagi mereka yang terjebak dalam kecanduan judi online serta cara mencegah penipuan online, salah satunya dengan menggunakan fitur keamanan dari dompet digital.
Habib Ja’far menegaskan bahwa penyelesaian masalah judi online harus dimulai dari akar masalahnya. Menurutnya, selain penegakan hukum, perlu ada pendekatan psikologis dan spiritual untuk membantu mereka yang terjerat dalam kebiasaan buruk tersebut.
“Setiap orang yang kecanduan judi online sebenarnya memiliki masalah yang lebih mendasar, dan itu yang harus diatasi terlebih dahulu,” ungkap Habib Ja’far melalui akun YouTube miliknya yang dikutip Jumat 27 September 2024.
Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk lebih waspada terhadap segala bentuk penipuan yang semakin marak di era digital ini.
Melalui pendekatan yang komprehensif, diharapkan masyarakat dapat menggunakan layanan digital dengan aman dan terhindar dari ancaman siber yang terus berkembang.
Penggunaan teknologi yang semakin canggih, termasuk dompet digital, telah memberikan kemudahan bagi masyarakat. Namun, kejahatan siber seperti judi online dan pinjaman online ilegal (pinjol) juga turut meningkat.
Dalam kesempatan tersebut, Habib Ja’far, memberikan pandangannya terkait kecanduan judi online dan pentingnya memahami akar permasalahan yang dihadapi oleh pelaku.
- Masalah Spiritual
Menurut Habib Ja’far, sebagian orang yang terjerat dalam judi online memiliki masalah spiritual. Mereka cenderung lebih memilih sesuatu yang haram dibandingkan yang halal.
“Orang-orang ini menganggap tidak perlu mencari yang halal jika yang haram sudah tersedia. Masalah ini harus diselesaikan dengan pendekatan spiritual dan peningkatan kesadaran,” jelasnya.
- Masalah Kognitif
Habib Ja’far juga menyoroti adanya kesalahan dalam pola pikir pelaku judi online. Banyak orang yang terjebak dalam perjudian karena berpikir mereka bisa mendadak kaya, padahal kenyataannya justru sebaliknya.
“Saya sering memberikan edukasi bahwa judi sejak dulu adalah permainan orang kaya, bukan pekerjaan orang miskin. Orang kaya ingin bersenang-senang, maka mereka bermain judi,” katanya.
- Kegagalan Memahami Teknologi
Habib Ja’far menjelaskan bahwa kecanduan judi online tidak lepas dari kesalahpahaman terhadap teknologi. Banyak yang tidak menyadari bahwa teknologi yang digunakan dalam judi dirancang untuk menguntungkan pemiliknya, bukan pemain.
- Masalah Psikologis
Selain itu, ada masalah psikologis yang perlu diperhatikan. Habib Jafar menyebut bahwa kecanduan judi online bisa menjadi lingkaran setan, serupa dengan masalah pinjaman online ilegal.
“Kalau sudah masalah mental, perlu ditangani dengan bantuan psikolog. Saya punya rumah sehat gratis yang banyak menangani korban judi dan pinjol. Keduanya adalah masalah yang saling terkait,” paparnya.
Habib Ja’far menegaskan bahwa akar permasalahan kecanduan harus dipahami terlebih dahulu sebelum mencari solusi.
“Ada orang yang sadar secara kognitif dan spiritual, tapi secara psikologis dia tidak bisa melepaskan diri. Maka, harus diterapi agar bisa keluar dari jeratan itu. Saya yakin mereka semua adalah korban, dan korban harus dirangkul, bukan dihakimi,” tegasnya.
Editor: Aas Arbi