PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tim dari Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI mengecek jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan tepatnya di Stasiun Pandeglang, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang. Pengecekan dilakukan oleh Tim Dirjen Perkeretaapian untuk melihat secara langsung jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan yang akan direaktivasi di tahun 2025.
Ketua RT01 RW07 Kelurahan Kadomas, Mulyadi mengatakan, Waktu kemarin (hari Selasa, 15 Januari 2025) ada tim dari Dirjen Perkeretaapian ke Kelurahan Kadomas.
“Jumlah tim yang turun itu kurang lebih ada tujuh orang. Untuk mengecek kondisi jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan,” katanya, Sabtu, 18 Januari 2025.
Tim dari Dirjen Perkeretaapian, melakukan penelusuran jalur sekitar eks Stasiun Pandeglang. Melihat-lihat bangunan rumah berdiri di atas rel dan berbincang dengan pemiliknya.
“Saya turut mendampingi karena memang mereka ingin memastikan kondisi riil di lapangan. Ya pada dasarnya kita sudah siap pindah ketika memang akan difungsikan kembali,” katanya.
Harapannya, reaktivasi ini segera dilakukan. Jangan hanya melakukan pengecekan tetapi tidak ada tindaklanjut.
“Kalau warga dari dulu sudah siap. Tinggal memberikan dana kerohiman yang sebelumnya telah dijanjikan,” katanya.
Jumlah warga terkena dampak reaktivasi Kereta Api ini lebih dari 100 orang. Semuanya sudah mengikuti tiga kali pertemuan terkait kesepakatan pembayaran dana kerohiman.
“Namun keburu pandemi Covid-19. Sehingga sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan dibayarkan dana kerohiman dan dimulainya pengerjaan reaktivasi,” katanya.
Mulyana mengungkapkan, kemarin dirinya sempat menanyakan kepada Tim dari Dirjen Perkeretaapian, kapan akan dimulai pengerjaan reaktivasi.
“Tidak bisa mememberikan jawaban pasti. Mereka mengaku hanya melakukan pengecekan jalur, setelah dari Kadomas dilanjut ke Stasiun Labuan,” katanya.
Lebih lanjut, Mulyadi menerangkan, dari informasi diterima olehnya, penggunaan lahan membangun jalur rel itu dari kiri dan kanan kurang lebih 7-8 meter. Jadi lebarnya itu sekira 16 meter.
“Sedangkan untuk di Stasiun Pandeglang bisa sampai 60 meter karena memang sudah tiga jalur rel Kereta Api,” katanya.
Kepala Bidang Angkutan Umum dan Terminal Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang Edi Mulyadi membenarkan, kemarin itu ada tujuh orang dari Dirjen Perkeretaapian yang turun mengecek jalur kereta api.
“Tapi saya tidak ikut mendampingi. Dikarenakan tidak memberikan informasi akan turun melakukan pengecekan jalur,” katanya.
Terkait reaktivasi ini, Endang mengungkapkan, pihak dari Dirjen Perkeretaapian menyatakan kalau anggaran biaya untuk reaktivasi sudah disiapkan.
“Jadi mulai pelaksanaan itu di tahun 2025. Dimulai dari Rangkasbitung sampai Stasiun Pandeglang, tepatnya Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang,” katanya.
Jadi, tahap pertama itu sampai Stasiun Pandeglang. Selanjutnya dari Stasiun Pandeglang sampai ke Stasiun Labuan.
“Yang jelas informasi kita terima akan dimulai tahun 2025. Kapan waktu mulainya kita masih menunggu kabar dari Dirjen Perkeretaapian,” katanya.
Ketua HMI Cabang Pandeglang Entis Sumantri menyambut, baik reaktivasi Kereta Api Rangkasbitung-Labuan.
“Kami mendesak kepada Dirjen Perkeretaapian untuk segera merealisasikan. Jangan sampai di PHP (Pemberi Harapan Palsu) terus kepada warga Pandeglang,” katanya.
Tayo meminta, kepada Pemkab Pandeglang agar mengawal anggaran sudah dialokasikan di Dirjen Perkeretaapian.
“Jangan sampai nanti di PHP kembali. Ternyata anggarannya malahan dialihkan ke tempat lain, namun saat pengajuan anggaran nama Pandeglang dijual tapi di tengah perjalanan dibegal,” katanya.
Entis menduga, alokasi anggaran untuk reaktivasi jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan dialihkan oleh mantan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono untuk jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
“Dimana Mantan Dirjen itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kejaksaan Agung. Atas dugaan korupsi senilai Rp1,1 Triliun untuk itu mari kita kawal anggarannya jangan sampai dialihkan ke luar daerah,” katanya.
Reporter : Purnama Irawan