KABUPATEN TANGERANG,RADARBANTEN. CO. ID – Sebanyak hampir seribu nelayan yang berada dari Kecamatan Mauk hingga Kecamatan Kronjo kompak mencabut patok bambu yang menancap di Laut wilayah tersebut pada Rabu 22 Januari 2025.
Gani (57), salah satu nelayan di Kecamatan Mauk mengungkapkan bahwa keberadaan patok bambu yang berada di pesisir laut Mauk sudah berada sedari lima bulan lalu.
Namun dia tidak mengetahui secara pasti siapa yang membuat pagar bambu tersebut.
“Sudah hampir lima bulan pak pagar bambu itu, tapi saya yang buat tidak tahu persis,” ucapnya.
Dirinya mengeluhkan, keberadaan pagar bambu tersebut karena sangat mengganggu aktivitasnya dalam mencari ikan. Di mana, dengan adanya pagar bambu tersebut, dia dalam mencari ikan harus memutar terlebih dahulu menuju laut. Bahkan katanya, jika pagar bambu tersebut mulai rapuh, maka patok bambu yang berada di dalam air laut bisa menancap ke perahunya.
“Iya, itu kan pagar bambu lama-lama rapuh. Akan tetapi kondisi bambu dalam air laut kan bisa menancap perahunya jika dilintasi, dan bisa alami kebocoran perahu,” pungkas Gani.
Sementara itu, Ali Misri (65) salah seorang nelayan Kronjo mengungkapkan bahwa pagar bambu yang tertancap di lautan Kronjo ini sangat mengganggu aktivitas nelayan, khususnya dalam mencari ikan. Banyak jaring nelayan yang rusak akibat tersangkut pagar laut ini yang terbuat dari bambu.
“Pagar laut ini jelas sangat mengganggu kami sebagai nelayan dalam mencari ikan. Karena banyak jaring yang tersangkut di pagar laut ini yang terbuat dari bambu sehingga menjadi hancur,” jelasnya.
Ali Misri berharap, pemerintah daerah untuk bisa membantunya dalam melakukan pencabutan pagar bambu ini menggunakan alat berat seperti ekskavator.
Sebab, kata Ali, pencabutan bambu ini menggunakan alat seadanya tidak sampai patok bambu yang berada di bawah laut. Hanya bambu bagian atas saja yang bisa dicabut.
“Iya, kami membutuhkan bantuan pemerintah untuk mencabut pagar bambu ini menggunakan alat berat. Karena kalau pakai tangan hanya bagian bambu atas saja yang tercabut. Bagian bambu bawahnya tidak kecabut,” pungkasnya.
Reporter: Mulyadi
Editor: Aditya