slot bcaslot bonus new memberslot ovoslot server thailandslot pulsa tanpa potongankaka hokiempire88tuanpencetempire88raja botaknaga empirenaga empire
radarbanten.co.id
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Humaniora
  • Info Bhayangkara
  • E-Paper
  • Radar Banten TV
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Humaniora
  • Info Bhayangkara
  • E-Paper
  • Radar Banten TV
No Result
View All Result
radarbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama Wacana Publik

Berbagi Pengalaman Indonesia Dalam Mengelola Pohon Aren Bagi Masyarakat Global

Redaksi by Redaksi
11-03-2025 13:35:57
in Wacana Publik
Berbagi Pengalaman Indonesia Dalam Mengelola Pohon Aren Bagi Masyarakat Global

Foto: Arenga

Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp

Oleh: Moehammad Amar Ma’ruf, Pria Kelahiran Padarincang-Kabupaten Serang, Penulis Buku Katulistiwa

MUNGKIN masih banyak masyarakat dunia yang bertanya di manakah provinsi/daerah tersebut berada. Daerah-daerah tersebut sebenarnya berada di Indonesia dengan letak yang terpisah yaitu Banten di Pulau Jawa dan Gorontalo di Pulau Sulawesi/Sulawesi. Daerah-daerah tersebut merupakan dua dari 38 provinsi di Indonesia. Indonesia sendiri terdiri dari 17.308 pulau (data Badan Geospasial Indonesia tahun 2024). Terdapat 5 pulau besar di Indonesia yaitu Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Jawa.

Baca Juga :

Idul Adha, Refleksi Ketakwaan

Refleksi 1984 Orwell pada World App dan Perlindungan Data Pribadi

Haji, Titik Lebur Umat Muslim

Eventonomic, Solusi Banten Hindari Bencana Demografi

Kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat setempat adalah bekerja di hutan dan berladang untuk menghasilkan rempah-rempah dan setengah hari bekerja sebagai nelayan di danau atau laut sekitar. Kebiasaan hidup masyarakat sehari-hari ini telah menjadi kearifan lokal yang mengintegrasikan lingkungan dengan masyarakatnya. Dahulu masyarakat setempat gemar bepergian dengan kapal laut baik dalam maupun luar negeri.

Banyak peninggalan yang dapat ditemukan dari kedua daerah ini, di antaranya adalah Hukum Adat Kuno yang mengatur masyarakat untuk berlayar, dan berdagang melalui laut yang mereka sebut sebagai Ammana Gappa (1697-1723). Hukum ini berasal dari penguasa Wajo (Makassar) yang menjadi acuan masyarakat internasional ketika membahas hukum laut internasional hingga PBB mengesahkan Hukum Laut 1982. Dalam proses ini para pendiri bangsa dan tokoh Indonesia dalam diplomasi laut mempertahankan hak perairan internal dan teritorialnya untuk diakui dan diterima secara internasional. Disamping itu masyarakat setempat telah berhasil mengembangkan Kapal Tinggi Pertama pada abad ke-14 yang disebut dengan Pinisi (Kapal Layar Indonesia) yang telah menjadi warisan budaya tak benda dunia UNESCO bagi umat manusia.

Sementara itu di Provinsi Banten, ciri yang sama juga ditemukan khususnya pada masa Kerajaan Nusantara dimana utusan Sultan Banten beserta rombongannya (penguasa Banten) pada kurun waktu abad ke-16 (Catatan Harian John Evelyn (31 Oktober 1620-27 Februari 1706) mengarungi lautan internasional untuk mengunjungi jaringannya di Afrika dan disambut oleh Raja Inggris Charles II. Selain berkelana, masyarakat Banten juga gemar menjelajah hutan dan beraktivitas di persawahan serta ladang untuk menghasilkan rempah-rempah yang menarik minat para pedagang internasional.

Seperti yang banyak dikatakan oleh para ahli sejarah tentang kedua pulau ini, Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi dikenal sebagai pusat pemerintahan Kerajaan-kerajaan dan pusat rempah-rempah yang telah menarik banyak pengunjung untuk datang dan berbisnis dengan masyarakat setempat di bawah periode Kerajaan-kerajaan Nusantara sebelum kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kata Nusantara yang sekarang digunakan sebagai nama ibu kota baru Republik Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan. Saya beruntung memiliki kesempatan untuk mengunjungi kedua daerah ini dalam kesempatan yang berbeda untuk menemukan kearifan lokal mereka. Pertama kali saya mengunjungi Sulawesi adalah Kendari pada tahun 1991) dan kedua kalinya saya mengunjungi Boalemo Gorontalo pada tahun 2016 dan pada tahun 2017. Sementara itu saya cukup sering mengunjungi Banten karena Banten adalah kampung halaman orang tua saya dan lokasinya tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta tempat saya tinggal.

Selama kunjungan, saya sangat terkesan dengan kedua masyarakat lokal ini yang berada di bawah pengawasan pemerintah daerah mereka untuk mengelola tanaman hutan untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari mereka. Salah satu tanaman hutan produktif yang tumbuh di wilayah ini adalah Pohon Aren. Pohon ini masih dianggap melimpah di Gorontalo dan Banten. Secara topografi, kedua wilayah ini bergunung-gunung dan masih dihuni oleh banyak pohon hutan yang sejak awal telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat lokal mereka. Kedua masyarakat di provinsi ini sangat peduli dalam menjaga dan mengeksplorasi keanekaragaman hayati hutan yang telah memberikan manfaat tidak hanya manfaat ekologis tetapi juga manfaat ekonomi dan sosial. Waktu berlalu. Aset keanekaragaman hayati kedua pulau ini mendapatkan risiko untuk mendapatkan dampak dari langkah-langkah perambahan. Sementara itu pertumbuhan populasi daerah ini cukup tinggi dan permintaan untuk memiliki lebih banyak lahan semakin tinggi dari waktu ke waktu untuk pemukiman mereka. Itu berarti keanekaragaman hayati juga terancam.

Beruntungnya, pada kurun waktu tahun 2015 hingga 2017, saya menyaksikan adanya penelitian yang sangat strategis yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Program Desa Mandiri Berbasis Aren. Proyek ini berhasil mengajak masyarakat setempat untuk turut serta menjaga aset hutan dengan mengelola Gula Aren untuk mendukung keutuhan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Masyarakat dilatih untuk mengolah nira air menjadi bioetanol. Sungguh luar biasa. Proyek ini berhasil menghasilkan sedikitnya 500 liter bioetanol dari 2500 liter nira/nira. Tidak hanya bioetanol, masyarakat setempat juga mengolah kolang kaling sebagai makanan segar dan gula semut yang memiliki kualitas baik dari segi kesehatan dan ekonomi. Sisa hasil olahan produk ini juga menjadi pupuk dan produk biomassa. Apa yang telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat sejalan dengan visi dan misi dunia, utamanya dalam menyelamatkan bumi dari dampak perubahan iklim, polusi dan pemanasan global akibat pemanfaatan bahan bakar fosil. Sekretaris Jenderal PBB pada tahun 2022 telah memperingatkan bumi akan menghadapi bencana. Dunia membutuhkan energi bersih yang akan mengantisipasi dan menyelamatkan manusia dari kondisi yang menyedihkan. Untuk itu dunia tidak dapat bekerja sendiri. Situasi ini harus diantisipasi secara global karena kita adalah bagian masyarakat global.

Untuk mengantisipasi dampak buruk tersebut, di tingkat nasional, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target pencampuran bahan bakar fosil dengan biofuel sebesar 31% pada tahun 2050. Hal ini bukanlah tugas yang mudah karena industri yang ada saat ini masih bergantung pada minyak dan gas fosil. Oleh karena itu, sektor energi Indonesia dan pemangku kepentingan terkait mendukung cara kreatif untuk menggunakan biomassa dan bioproduk agar dapat segera diterapkan.

Sejalan dengan upaya di atas, merupakan momen yang cukup menggembirakan ketika semua pemangku kepentingan di daerah tetap waspada dan aktif untuk mempertahankan proyek yang ada meskipun dalam kasus bioetanol dari nira aren masih rendah atau bahkan hanya berjalan di tempat.

Untuk terus mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan di kancah nasional dan internasional tentang langkah-langkah luhur yang telah dilakukan oleh Provinsi Gorontalo dan Provinsi Banten dalam upaya mendukung Pangan, Energi Bersih, serta kesehatan dan keterpaduan sosial, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehutanan, Sektor Perkebunan-Dinas Pertanian Provinsi Banten, Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Hayati dan Lingkungan-Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, KPH Kabupaten Boalemo, Universitas Negeri Gorontalo dan Badan Pengelola SESRIC-OIC yang berkedudukan di Turki, pada tanggal 26 Februari 2025 akan menyelenggarakan webinar internasional tentang Prospek Pengelolaan Pohon Aren di Indonesia dan juga di dunia.

Pertemuan ini sangat berarti bukan saja bagi kita sebagai bangsa Indonesia tetapi juga bagi kita sebagai warga dunia yang sama-sama menginginkan Indonesia dan dunia menjadi lebih baik, lebih sejahtera dan lebih tenteram. Langkah berbagi di atas sangat sejalan dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu ikut serta secara aktif dalam memelihara ketertiban dunia dan kemakmuran rakyat dan bangsa Indonesia maupun dunia. Langkah konkrit ini telah menjadi acuan sedikitnya peserta dari 26 negara dan 4 badan internasional (FAO dan 3 badan di OKI) yang hadir. Langkah ini menjadi lebih berarti dengan upaya para narasumber dari Indonesia dan tim dalam mengerahkan sumber daya manusia dan sumber daya alam, terutama dalam mengelola wilayah-wilayah yang tergolong terpencil dan rentan baik dari segi kualitas sumber daya manusianya maupun kualitas lingkungannya, sedangkan wilayah-wilayah tersebut sesungguhnya kaya akan keanekaragaman hayati.

Berbekal tekad dan ilmu serta kerjasama para bapak ibu dengan tim pentahalix, Indonesia diyakini masih memiliki peran untuk memberikan sumbangsih bagi Indonesia dan dunia. Saya sendiri memandang bahwa upaya menjaga keanekaragaman hayati merupakan aset strategis yang harus dioptimalkan oleh bangsa Indonesia. Para pemimpin nasional dan daerah harus memperhatikan hal ini bahkan mengimplementasikannya ke dalam program-program yang nyata dan berimbang. Pohon aren sebagai salah satu jenis palma dari sekitar ribuan bahkan jutaan flora di dunia merupakan anugerah yang patut dilestarikan bahkan dikembangkan. Sama halnya dengan jenis flora bermanfaat lainnya. Saya berharap seluruh komponen bangsa baik pemerintah, swasta, perorangan maupun pihak terkait, baik dalam maupun luar negeri, memiliki satu arah dan misi yang sama, yaitu mengelola kearifan lokalnya secara berkelanjutan, sehingga upaya tersebut dapat berperan secara seimbang dan mendukung terwujudnya ketahanan pangan, energi bersih, lingkungan alam, serta pemberdayaan sosial masyarakat yang berkelanjutan.

Wallahu’alam bishowab.

Editor: Aas Arbi

Tags: arenMoehammad Amar Ma’rufpohon arenwacana publik
Previous Post

Dewan Pers Larang Wartawan dan Organisasi Pers Meminta THR

Next Post

Benny Setiawan Bantah Pil PCC Termasuk Narkoba

Related Posts

Idul Adha, Refleksi Ketakwaan
Wacana Publik

Idul Adha, Refleksi Ketakwaan

by Redaksi
Jumat, 6 Juni 2025 08:45

Oleh : Dr. KH. Encep Safrudin Muhyi, MM, M.Sc, Pimpinan Pondok Pesantren Fathul Adzmi وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ...

Read moreDetails

Refleksi 1984 Orwell pada World App dan Perlindungan Data Pribadi

Haji, Titik Lebur Umat Muslim

Eventonomic, Solusi Banten Hindari Bencana Demografi

Haji, Proses Penghambaan Manusia

Haji: Murur Dan Tanazul

MTQ Itu Milik Masyarakat

MTQ Bukan Seremonial Belaka

Puasa Sentral Toleransi

Puasa Pengendali Emosi

Next Post
Benny Setiawan Bantah Pil PCC Termasuk Narkoba

Benny Setiawan Bantah Pil PCC Termasuk Narkoba

BPKP Banten Bakal Audit Kasus Pengelolaan Sampah Tangsel Rp75,9 Miliar

BPKP Banten Bakal Audit Kasus Pengelolaan Sampah Tangsel Rp75,9 Miliar

Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Cilegon Segera Dibuka, Catat Syarat dan Jadwalnya

Pendaftaran Mudik Gratis Pemkot Cilegon Segera Dibuka, Catat Syarat dan Jadwalnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses



Ikuti Kami

Facebook Instagram X-twitter Youtube
Gates of Olympus

Kanal

News

Redaksi

Peluang Usaha

Viral

Inspirasi

Love Story

Olahraga

News Video

Serba Serbi

E-Paper

Tekno

Pedoman Pemberitaan

Indeks

Tutorial

Pilihan Editor

Amir Hamzah: Riset Sosial Latsitardanus Berkontribusi Positif bagi Pembangunan Lebak

Amir Hamzah: Riset Sosial Latsitardanus Berkontribusi Positif bagi Pembangunan Lebak

by Nurabidin
Minggu, 15 Juni 2025 15:53

LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, menghadiri Kirab Drumband Yontarlat II/Elang Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XLV...

KAHMI Cilegon Perkuat Persatuan Alumni dan Kader HMI untuk Kemajuan Daerah

KAHMI Cilegon Perkuat Persatuan Alumni dan Kader HMI untuk Kemajuan Daerah

by Adam Fadillah
Minggu, 15 Juni 2025 15:46

CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Cilegon sukses menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) V...

Copyright@2021


istanbul escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
esenyurt escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
marmaris escort
izmit escort
bodrum escort
antalya escort
antalya escort bayan

Radar Banten, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Humaniora
  • Info Bhayangkara
  • E-Paper
  • Radar Banten TV

© 2021 radarbanten.co.id.

empire88empire88raja botak