CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon terus berinovasi dalam menangani permasalahan sampah dengan meluncurkan aplikasi Prohil.
Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan sampah liar yang berserakan di jalan serta menukarkan sampah plastik dengan uang.
Wakil Wali Kota Cilegon Fajar Hadi Prabowo menegaskan, isu lingkungan dan permasalahan sampah menjadi salah satu fokus utama kepemimpinan Robinsar Fajar.
Ia menyebutkan, aplikasi Prohil merupakan salah satu langkah strategis Pemkot Cilegon dalam menciptakan kota yang lebih bersih dari sampah dan ramah lingkungan.
“Kita sudah rancang Prohil ibaratnya seperti Gojek, tetapi untuk sampah. Dengan aplikasi ini, kita bisa tahu mana lokasi sampah yang sudah dilaporkan dan petugas bisa langsung menindaklanjuti,” ujar Fajar dalam wawancara dengan Radar Banten, Kamis 13 Maret 2025.
Fajar juga menyampaikan bahwa solusi itu cetuskan untuk mengahadapi persoalan sampah yang masih banyak menumpuk di beberapa titik, terutama yang menggunung di pinggir jalan setiap pagi.
“Ini tentang bagaimana kita menjaga lingkungan pertama, konsepnya harus jelas. Kedua, bagaimana cara mengatasi keluhan masyarakat soal sampah yang menggunung di pinggir jalan, terutama di pagi hari,” ujar Fajar.
Menurutnya, konsep kerja aplikasi ini mirip dengan layanan transportasi daring, di mana petugas dapat melihat laporan warga dan langsung mengambil tindakan.
“Ini seperti ‘Gojek Sampah’, jadi kita bisa memantau dan memastikan sampah yang dilaporkan segera ditangani,” tambahnya.
Dua Fungsi Utama Aplikasi Prohil
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilegon Sabri menjelaskan, aplikasi Prohil memiliki dua fungsi utama, yaitu pelaporan sampah liar dan penukaran sampah plastik dengan uang.
“Fitur pertama adalah Lapor Sampah Liar, di mana warga yang melihat tumpukan sampah bisa langsung melaporkannya lewat aplikasi. Laporan tersebut akan diteruskan ke petugas Cator (Becak Motor) yang bertugas di sekitar lokasi untuk segera diangkut,” jelas Sabri.
Fitur kedua, lanjutnya, adalah Jual Sampah Plastik, di mana masyarakat bisa menjual sampah plastik, termasuk kresek, yang selama ini dianggap tidak bernilai. Sampah plastik yang terkumpul akan ditampung di depo kerja sama dengan Chandra Asri, direkap, dan dibayarkan sesuai jumlahnya.
“Salah satu fokus utama kami adalah mendaur ulang plastik kresek menjadi aspal plastik. Ini akan menjadi solusi inovatif untuk mengatasi limbah plastik yang selama ini sulit terurai,” tambahnya.
Editor: Mastur Huda