KOTA TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kota Tangerang kembali menunjukkan tajinya sebagai lokomotif investasi di Banten. Terobosan layanan perizinan super cepat dan optimalisasi kawasan strategis seperti Bandara Soekarno–Hatta mendorong arus modal masuk dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Data DPMPTSP Provinsi Banten mencatat, sepanjang Semester I 2025 (Januari–Juni), Kota Tangerang menyumbang Rp12,57 triliun atau 20,70% dari total investasi Banten. Angka ini sudah mencapai 74% dari target tahunan sebesar Rp16,99 triliun. Capaian tersebut mengukuhkan Tangerang sebagai daerah dengan kontribusi investasi tertinggi di provinsi.
Investasi ini berasal dari PMDN sebesar Rp8,98 triliun dan PMA Rp3,59 triliun, serta menyerap 46.341 tenaga kerja, mayoritas merupakan tenaga kerja lokal.
Kunci capaian tersebut ada pada percepatan layanan perizinan, terutama Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang kini bisa rampung hanya dalam 10 jam untuk rumah di bawah 200 meter.
“Untuk rumah di bawah 200 meter, proses PBG bisa selesai dalam 10 jam. Sedangkan untuk skala besar, kami memberikan fasilitas dan kemudahan agar proses perizinan lebih cepat dan terjangkau,” ujar Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan dalam Rapat Koordinasi Realisasi Investasi Tingkat Provinsi Banten di Puspemkot Tangerang, Kamis 14 Agustus 2025.
Selain itu, kawasan Bandara Soekarno–Hatta juga menjadi fokus. Pemkot terus mendorong sinergi dengan kabupaten sekitar dan Pemprov untuk mengoptimalkan nilai ekonomis kawasan tersebut.
“Kami sudah melakukan beberapa langkah terkait peluang investasi di area bandara, termasuk pengelolaan retribusi parkir… Perputaran perekonomian di sana diharapkan menjadi daya tarik dan memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di Kota Tangerang,” tambah Maryono.
Kepala DPMPTSP Kota Tangerang, R. Sugihharto Achmad Bagdja, menyebut capaian ini sebagai hasil kerja keras seluruh tim layanan perizinan.
“Dari target Rp15 triliun, sudah terealisasi Rp12 triliun. Ini menunjukkan kinerja luar biasa dari tim perizinan,” katanya.
Namun, Sugihharto tak menutup mata terhadap tantangan keterbatasan lahan. Kota Tangerang, yang nyaris seluruh wilayahnya sudah terbangun, kini mulai menggeser citra dari kota industri ke kota jasa.
“Branding baru ini harus menjadi daya tarik bagi investor, baik PMDN maupun PMA, demi membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga,” tandasnya.
Dengan layanan perizinan kilat, strategi kawasan, dan dukungan regulasi daerah, Kota Tangerang terus memperkuat posisinya sebagai gerbang ekonomi Banten, sekaligus contoh bagi daerah lain dalam mengelola iklim investasi yang sehat dan progresif.
Editor : Merwanda











