SERANG – Angka pertumbuhan ekonomi di Banten dapat dibilang
tinggi. Nanun sejalan dengan itu, angka penganggurannya juga terbilang tinggi.
“Artinya pertumbuhan (ekonomi-red) ini dirasakan tidak
merata oleh masyarakat. Kenapa tidak merata, karena tingkat penganggurannya kan
tinggi,” ungkap pemerhati ekonomi fiskal Prof Bambang Juanda dari Institut
Pertanian Bogor, usai memberikan materi pada acara seminar Kebijakan Fiskal dan
Perkembangan Ekonomi Terkini, di Ratu Hotel Bidakara, Kota Serang, Selasa
(6/5/2014).
Menurutnya, dalam kondisi daerah yang normal, tingginya
pertumbuhan ekonomi akan sejalan dengan tingginya proses produksi. “Kalau
pertumbuhan tinggi membutuhkan sumberdaya pekerja yang juga tinggi maka
penganggurannya harusnya lebih rendah. Tapi herannya di sini (Banten-red)
tidak,” jelasnya.
Artinya, kata dia, pembangunan di Banten masih dirasakan
sekelompok orang. “Buktinya 10 persen penduduk Banten tidak mendapat
pekerjaan,” terang lelaki yang mengaku kelahiran Lontar, Kota Serang ini.
Hal ini, lanjut Bambang karena potensi di Banten seperti
sektor kelautan belum diberdayakan. “Potensi laut, seperti perikanan belum
maksimal,” ungkapnya.
Informasi yang didapat dari BPS tahun 2012, angka
pengangguran di Banten mencapai 519,2 ribu orang. Angka pengangguran tersebut
berkurang sebanyak 9,9 ribu orang dibandingkan pada tahun 2012. (WAHYUDIN)