CILEGON – Komisi II DPRD Kota Cilegon akan memanggil manajemen PT Dover Chemical, 1 Maret mendatang. Hal ini menyikapi aspirasi warga Gerem, Kecamatan Pulomerak, yang mengaku trauma dan merasa tidak nyaman setelah terjadi ledakan di pabrik kimia itu, Kamis (18/2/2016) silam.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Hasbi Sidiq mengungkapkan, pemanggilan PT Dover 1 Maret merupakan kali ketiga dilakukan DPRD lantaran perusahaan itu kerap dikeluhkan warga. “Kami sudah menerima surat dari pemuda lingkungan Gerem beberapa hari lalu. Kami yakin ledakan di sana ada SOP yang dilanggar. Untuk lebih jelasnya, kita panggil mereka,” ujar Hasbi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu(23/2/2016).
Pertemuan nanti, lanjut dia, akan melibatkan warga Gerem, Dinas Tenaga Kerja, dan dinas terkait lainya. “Supaya masyarakat bisa tenang dan perusahaan berjalan lancar. Kita upayakan pertemuan nanti menemukan solusi yang baik buat semuanya,” ucap Hasbi.
Forum Komunikasi Pemuda Gerem (FKPG) Selasa kemarin mendesak PT Dover menyosialisasikan sistem keamanan dan keselamatan kerja kepada warga yang tinggal dekat dengan perusahaan. Ketua FKPG Erlan Zaenal mengungkapkan, hingga saat ini warga Kelurahan Gerem, Kecamatan Pulomerak, yang tinggal dekat PT Dover belum menerima informasi terkirni soal keamanan produksi. Apalagi PT Dover dikenal tertutup.
“Berfungsi atau tidak, sejauh ini kan PT Dover diam-diam aja,” ujar Erlan kepada wartawan di Cilegon, Selasa (23/2/2016). Semestinya, lanjut Erlan, PT Dover cepat tanggap dengan memberikan arahan kepada warga Gerem jika suatu saat terjadi ledakan atau kecelakaan lain. Misalnya tanda sirine/alaram, penggunaan masker, dan mobil ambulans. (Ade Faturohman)