SERANG – Jumat (12/8), pukul 14.17 WIB, wilayah Selat Sunda diguncang gempa bumi tektonik. Dampak gempa berupa guncangan dirasakan cukup kuat di beberapa daerah di Pandeglang, seperti Ujung Kulon, Sumur, Situpotong, Labuan, dan Citeureup
Hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi memiliki kekuatan M=5,1 Skala Richter. Pusat gempa terletak pada koordinat 6,57 LS dan 104,8 BT, tepatnya di laut pada jarak 65 km arah barat daya Labuan, Pandeglang, dengan kedalaman 56 kilometer.
Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan cukup kuat di beberapa daerah di Pandeglang, seperti Ujung Kulon, Sumur, Situpotong, Labuan, dan Citeureup.
Sementara di Lampung, guncangan gempabumi juga dirasakan di Kotajawa, Bandaragung, Balimbing, dan Tampang. Di daerah ini guncangan dilaporkan mencapai skala intensitas II SIG BMKG (III MMI), dimana gempa dirasakan oleh orang banyak. “Namu demikian hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan,” jelas Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, dikutip dari @infoBMKG.
Gempa bumi Selat Sunda ini merupakan jenis gempabumi tektonik akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Pusat gempabumi berada di zona transisi Megathrust-Benioff di kedalaman 56 km dengan mekanisme sesar oblique naik. Mengingat hiposenter mendekati kedalaman menengah maka gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum terjadi gempa susulan. Untuk itu masyarakat pesisir Selat Sunda dan sekitarnya, diimbau agar tetap tenang mengingat gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (BMKG/Aas)