SERANG – Terdampak difteri, dua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Serang melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) sebagai upaya pencegahan penyakit menular difteri. Puskesmas itu di antaranya, Puskesmas Tanara dan Puskesmas Kragilan, Senin (11/12).
Kepala Puskesmas Kragilan Elisabeth mengatakan ada dua warga yang terindikasi difteri, remaja berusia 15 dan 16 tahun. Tetapi, sudah pulih kembali. Oleh sebabnya, pihaknya melaksanakan ORI sejak Sabtu (9/12) kemarin.
“ORI ini sebagai menanggulangi bahaya difteri. Mulai hari ini tenaga Puskesmas, kader, kepala sampai OB (office boy) sudah divaksinasi,” kata dia melalui sambungan telepon seluler, Senin (11/12).
Puskesmas Kragilan, mulai besok akan ada jadwal ORI ke tiap-tiap Posyandu. “Gerakannya double, memberikan informasi difteri baik di Puskesmas dan lapangan,” ujarnya. Ia mengatakan jangka waktu nol hingga enam bulan ke depan, imunisasi akan dilaksanakan tiga kali secara berkala.
Ia berharap agar semua masyarakat bisa divaksinasi untuk mencegah timbulnya penyakit menular tersebut. Bila terindikasi gejala diferi, Elisabeth mengimbau agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas setempat.
Seandainya pun, masih ada warga yang enggan divaksinasi, ia bersama kadernya akan melakukan pendekatan persuasif. “Supaya mau divaksinasi karena ketidaktahuan. Kami berusaha meyakinkan kalau kegunaan vaksinasi bermanfaat bagi dirinya dan komunitasnya,” tuturnya.
Sementara itu, di Puskesmas Tanara terdapat satu warga terinfeksi difteri. Kepala Puskesmas Tanara Siti Kuriah mengatakan hari ini, Senin (11/12) seluruh pegawai di Puskesmasnya dilakukan vaksinasi.
“Kami akan upayakan seluruh masyarakat agar ikut vaksinasi, untuk pencegahan penyakit difteri. Sebenarnya kami sudah melakukan itu sejak 28 November lalu,” ujarnya. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)