SERANG – Makan Sultan Ageng Tirtayasa di Desa Tirtayasa, Kecamatan Tirtayasa dinilai membutuhkan perawatan. Kondisi makam dinilai memprihatinkan karena sudah dijadikan tempat pembuangan sampah liar.
Warga Kecamatan Tirtayasa Imron Nawawi mengaku prihatin dengan kondisi makam pahlawan nasional tersebut. Menurut Imron, makam tidak terawat, pelatarannya juga terlihat kumuh. “Pelataran makam jadi tempat pembuangan sampah liar. Padahal, ini makam pahlawan nasional,” keluh Imron, Selasa (10/4).
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) itu mendesak, pemerintah daerah segera melakukan perawatan terhadap makam pahlawan tersebut. Imron menilai, perawatan Makam Sultan Ageng Tirtayasa menjadi bagian dari pelestarian cagar budaya dan menghormati leluhur. “Bagaimana pun kita tidak bisa lepas dari sejarah. Sultan Ageng Tirtayasa ini memiliki sejarah perjuangan untuk bangsa ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang Adjat Gunawan mengaku, sudah merencanakan kegiatan revitalisasi Makam Pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa. Tahun ini, diungkapkan Adjat, pihaknya menyediaan anggaran sebesar Rp800 juta dari kebutuhan anggaran revitalisasi mencapai Rp10 miliar. Katanya, kegiatan revitalisasi makam akan dilaksanakan secara bertahap. Diakui Adjat, ada beberapa fasilitas yang perlu direvitalisasi di sekitar makam. Di antaranya pagar, gedung museum, hingga tempat parkir pengunjung. “Sekarang kita bangun pagarnya dulu karena anggaran tidak cukup untuk keseluruhan. Lahannya cukup luas. Nanti, kita kaji dulu bagian mana yang akan dibangun,” ungkapnya.
Kata Adjat, proses perencanaan revitalisasi makam ditargetkan selesai pekan ini dan segera dilelangkan. Diakui Adjat, pihaknya baru menyediakan anggaran Rp800 juta tahun ini untuk revitalisasi makam. “Kalau keseluruhan (revitalisasi makam-red), kita butuh Rp10 miliar,” ucapnya.
Adjat berharap, setelah Makam Pahlawan Nasional itu direvitalisasi dapat menjadi destinasi wisata religi di Kabupaten Serang. Terkait penyelesaian revitalisasi, Adjat belum bisa memastikan. “Kita lihat anggarannya saja,” tandasnya. (Rozak/RBG)