JAKARTA – Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan alasan pihaknya memilih bersikap netral dalam Pilpres 2019. Tidak menyatakan mendukung pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Tidak juga ke Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno.
Sikap netral forum, lanjutnya, karena ingin fokus pada perjuangan mendapatkan status PNS. Bukan status PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) atau lainnya.
“Saya tidak melarang orang per orang mau dukung mendukung capres karena itu hak mereka juga. Namun, saya tetap harus tegakkan forum ini sebagai forum perjuangan. Siapapun yang jadi presiden nanti, saya tetap berjuang sampai PNS,” tutur Titi kepada JPNN, Selasa (5/2).
Dia menegaskan, hingga saat ini, dirinya belum mendukung siapapun. Kalaupun mendekati orang-orang Presiden Joko Widodo atau pemerintahan, sebatas pada perjuangan.
Yang jadi presiden sekarang masih Jokowi, tidak mungkin pihaknya melobi orang lain demi mendapatkan status PNS. “Walaupun dituding macam-macam, saya tetap santai dan tenang dengan situasi apapun. Karena saya membawa amanah ratusan ribu nasib teman-teman honorer K2. Insya Allah saya tetap jaga amanah mereka. Saya tetap tegakkan forum ini sebagai forum perjuangan,” tegasnya.
Guru honorer di salah satu SDN Banjarnegara ini mengaku, di otaknya hanya ada bagaimana caranya agar masalah K2 cepat selesai. Bila seluruh honorer K2 jadi PNS, misinya selesai.
Pendapat yang sama dikatakan Pengurus Pusat FHK2I Ahmad Saifuddin. Ia menyatakan, forum mencoba untuk tetap pada prinsip netral dalam menyikapi tahun politik akhir-akhir ini.
FHK2I adalah perkumpulan honorer, yang disatukan visi yakni berjuang mendapatkan status PNS. Bukan perkumpulan orang yang terlibat politik praktis, berafiliasi ke salah satu kekuatan politik.
“Jika kami dekat dan mendekati penguasa atau pejabat, itu murni sebuah instrumen perjuangan kami karena kebijakan itu beliaulah yang punya kewenangan. Kami akan taat siapapun yang berkuasa dengan sah. Kewajiban kami taat pada pimpinan, siapa pun yang memimpin negari ini. (JPNN/aas)