LEBAK – Bupati Iti Octavia Jayabaya memastikan, menjelang Lebaran Idul Adha, harga kebutuhan pokok, utamanya pangan, terkendali.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lebak, kini tengah berupaya mengawasi harga sejumlah komoditas pangan tersebut, agar senantiasa stabil dan tersedia.
Walaupun komoditas pangan saat ini, mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu cabai. Baik cabai merah besar dan keriting serta cabai rawit merah.
“Kami berharap pihak Pemprov Banten berperan aktif dalam memetakan komoditas unggulan setiap daerah. Sehingga ketika salah satu daerah terkena tekanan tinggi salah satu komoditas yang memang bukan komoditi unggulannya bisa mendapat pasokan dari daerah lain di Banten yang memang unggulan daerah komoditi tersebut, sehingga tekanan harga dapat bisa dikendalikan,” kata Iti usai rapat bersama TPID, kemarin.
Hadir dalam rapat itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeryadimadja, Ketua TPID Kabupaten Lebak Dede Jaelani dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Iti mengatakan, dalam upaya menstabilkan harga dan persediaan pasokan pangan, dibutuhkan sinergitas antar stakeholder terkait, sehingga tekanan harga pangan pada saat menjelang hari-hari besar dapat terkendali.
“Meskipun ada kenaikan tapi dalam batas yang wajar, tidak terlalu memberatkan masyarakat,” katanya.
Iti menyarankan, berdasarkan pantauan, harga dan pasokan pangan sampai bulan Agustus di triwulan III ini, kebutuhan pokok relatif stabil dan aman.
“Pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menstabilkan kembali harga komoditi tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeryadimadja usai melaksanakan rapat TPID berjanji akan mengambil langkah-langkah dalam menstabilkan inflasi dengan mengembangkan perdagangan antar daerah serta fokus kepada peningkatan produksi komoditas-komoditas yang mempengaruhi inflasi yang ada di Kabupaten Lebak seperti cabai, bawang dan beras.
“Kebutuhan domestik di Lebak harus diprioritaskan terlebih dahulu. Sehingga kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan bisa terpenuhi dengan harga yang stabil. Baru setelah itu kemudian diperdagangkan ke daerah-daerah lain,” katanya. (nce/zis)