SERANG – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banten menggelar high level meeting di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang. Dalam rapat yang dihadiri Ketua Harian TPID Banten yang juga Sekda Banten Al Muktabar, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, bawang merah dan cabai merah merupakan komiditi pangan yang menyumbang inflasi paling besar di Banten. “Dengan adanya pembentukkan BUMD Agrobisnis, kita berharap angka inflasi dapat dikendalikan,” ujar Erwin.
Kata dia, inflasi Banten pada Agustus yang sebesar 3,76 persen (yoy) menjadi yang terbesar kedua di regional Jawa. Inflasi Banten itu tercatat meningkat dibandingkan triwulan II 2019. Angka itu juga lebih tinggi dibandingkan dengan nasional sebesar 3,49 persen (yoy).
Sementara itu, pakar ekonom Dr Aviliani memaparkan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan dari 7% ke 5,5% pada saat inflasi meningkat dari tahun 2011 hingga 2014. “Sebaliknya, penurunan laju inflasi sejak 2014 hingga 2018 memberikan dampak positif dimana pertumbuhan ekonomi Banten menunjukan tren kenaikan dari 5,5% ke 5,8%,” ujarnya. (Rostina)